Liputan6.com, Jakarta - Bagi calon pengantin, mempersiapkan pernikahan memang tidak mudah. Selain mengatur keuangan untuk mengadakan resepsi, belum lagi pengeluaran yang tidak terduga, Anda juga perlu memikirkan bagaimana cara mengatur keuangan setelah menikah nanti. Seperti misalnya dengan menggabungkan keuangan setelah menikah. Anda tidak merasa sendiri.
Melansir dari The Knot, Senin (7/4/2025), menurut The Knot Financial Survey, sekitar 7 dari 10 pasangan mendiskusikan topik keuangan setidaknya setiap minggu, dengan 76% dari mereka yang disurvei merasa sangat atau agak mudah untuk membahas uang dan keuangan dengan pasangan mereka.
Baca Juga
Di antara topik hangat yang sedang dibahas? Menggabungkan keuangan setelah menikah.
Advertisement
Sebenarnya, tidak ada metode "satu ukuran untuk semua" untuk mengelola keuangan Anda sebagai pasangan yang sudah menikah. Namun begitu, coba perhatikan beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangannya ke depan.
Haruskah Pasangan Menikah Menggabungkan Keuangan?
Setelah menikah, tentunya Anda harus dapat mengatur keuangan bersama pasangan supaya tidak terjadi pertengkaran kecil karena uang.Â
Apakah Anda harus menggabungkan keuangan Anda setelah menikah atau tidak, hanya Anda dan pasangan yang mampu menjawabnya. Anda dapat sepakat untuk menggabungkan dan menyumbang ke rekening giro dan tabungan tertentu tetapi tidak ke rekening lainnya, atau untuk membagi aset dan tanggung jawab tertentu.
Namun, ada beberapa manfaat utama menggabungkan keuangan Anda sebagai pasangan suami istri, seperti yang dikatakan Chistina Greene, Certified Public Accountant (CPA) yang berkantor di Dallas.
"Menggabungkan keuangan memberikan pandangan yang terkonsolidasi tentang total pendapatan dan pengeluaran pasangan," katanya.
"Tingkat visibilitas itu akan memungkinkan mereka untuk membuat anggaran dan kerangka kerja bersama untuk keputusan keuangan mereka," sambungnya.
Cara Menggabungkan Keuangan Setelah Menikah
Jika Anda tertarik untuk menggabungkan keuangan setelah menikah, kami menyederhanakan langkah-langkah di bawah ini untuk membantu Anda memulai.
"Jika ragu, saya selalu menyarankan untuk berbicara dengan penasihat keuangan," kata Greene. "Itu benar-benar bisa menjadi pengalaman belajar yang membuka mata."
Ini dia cara yang bisa dilakukan:
1. Sadarilah bahwa berbicara itu tidak murah
Semuanya dimulai dan diakhiri dengan komunikasi yang sehat dan kejujuran. Faktanya, 43% responden survei mengatakan bahwa mereka akan menganggapnya sebagai pemutus hubungan jika pasangan mereka merahasiakan keuangan.
Mulailah dengan mengidentifikasi dan membahas pengalaman keuangan masa lalu yang pernah Anda alami. Uang bisa menjadi hal yang emosional, jadi berempatilah terhadap pengalaman masing-masing.
Setelah Anda mengatasi perasaan, sampaikan faktanya. Anda dan pasangan mungkin ingin menukar info berikut:
- Tabungan yang mungkin Anda miliki
- Aset apa pun yang Anda miliki (seperti rumah dan kendaraan)
- Utang saat ini (seperti pembayaran pinjaman mahasiswa atau utang kartu kredit)
- Skor kredit Anda
Advertisement
2. Tetapkan tujuan spesifik
Bahasan harapan dan tujuan Anda untuk masa depan. Apakah Anda ingin memiliki rumah bersama? Bepergian ke luar negeri setahun sekali? Biarkan impian Anda menjadi liar—bagian ini pasti menyenangkan!
Dari sana, Anda dapat mulai menetapkan sasaran keuangan yang akan membantu Anda mencapai aspirasi bersama. Misalnya, jika Anda ingin menjadi pemilik rumah, cari tahu biaya rumah rata-rata di daerah Anda.
Menetapkan sasaran untuk menyimpan persentase tertentu dari uang muka tersebut dalam setahun adalah tempat yang tepat untuk menetapkannya.
3. Mulai menyusun anggaran
"Evaluasi dengan tepat ke mana uang Anda pergi," anjurkan Greene.
Cari tahu pengeluaran penting Anda, apa yang disumbangkan untuk tabungan dan pelunasan utang, lalu untuk apa saja gaji Anda masing-masing dibelanjakan. Identifikasi area tempat uang dapat dihemat dan diskusikan bagaimana dan di mana Anda ingin mengalokasikan dana bersama.
"Menyelaraskan anggaran bersama akan membantu menetapkan aturan dasar untuk pengeluaran dan komunikasi tentang keuangan," kata Greene.
4. Buka rekening bersama
Awali dengan membuka setidaknya satu rekening bersama—baik rekening giro maupun tabungan akan menjadi pilihan yang ideal. Setelah dibuka, rekening giro bersama Anda dapat digunakan untuk membayar tagihan dan menangani berbagai pengeluaran.
Rekening tabungan bersama dapat digunakan untuk membantu Anda mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tetapkan berapa banyak Anda berdua akan menyumbang secara rutin ke setiap rekening, seperti persentase tertentu dari setiap gaji atau pendapatan tahunan Anda.
Ingat, Anda tidak harus membagi semuanya secara 50/50—perbedaan pendapatan yang signifikan akan membuat hal ini sulit atau bahkan mustahil. Diskusikan apa yang masuk akal dan terasa adil.
Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan untuk membuka kartu kredit dengan pasangan Anda atau menambahkan satu sama lain ke salah satu rekening kredit terbuka. Pastikan untuk mencatat bahwa hal ini lebih bergantung pada kesehatan skor kredit individu dan kebiasaan belanja Anda.
Advertisement
