Satgas Covid-19: Pemerintah Terus Kawal Pengembangan Vaksin Merah Putih

Bio Farma harus terlebih dahulu melakukan uji klinis fase I sampai III guna memastikan bahwa vaksin Covid-19 merah putih aman digunakan ke manusia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 19 Nov 2020, 20:29 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 20:08 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)
Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin covid-19 buatan dalam negeri yang dinamai merah putih ditargetkan dapat di didistribusikan pada awal 2022. Pasalnya, bibit vaksin merah putih baru bisa diserahkan ke Bio Farma pada 2021.

Setelah itu, Bio Farma harus terlebih dahulu melakukan uji klinis fase I sampai III guna memastikan bahwa vaksin Covid-19 merah putih aman digunakan ke manusia. Jika berhasil mengantongi izin edar, barulah vaksin dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Jika seluruh tahapan uji klinis ini berjalan baik, maka izin edar vaksin merah putih diproyeksikan diperoleh pada akhir 2021 dan didistribusikan pada awal 2022," ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11/2020).

Adapun vaksin merah putih ini dikembangkan oleh konsorsium nasional yang melibatkan Lembaga Biologi Molokuler Eijkman, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga penelitian. Wiku memastikan bahwa pemerintah terus memantau proses pengembangan vaksin Covid-19 tersebut.

"Kami terus kawal dan dukung pengembangan vaksin ini dengan baik. Dengan harapan bisa segera selesai dan bisa digunakan," kata Wiku.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Minta Tim Bekerja Cepat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 bekerja cepat dalam mengembangkan bibit vaksin virus corona merah putih. Jokowi berharap vaksin merah putih betul-betul dapat menangkal virus corona tanpa ada efek samping.

"Presiden meminta kita bekerja dengan cepat, tetapi mengikuti segala prosedur karena vaksin harus aman tanpa efek samping yang membahayakan. Vaksin diharapkan akan manjur," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 9 September 2020.

Selain itu, Jokowi berharap vaksin buatan Indonesia ini dapat memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh dapat melawan virus corona.

"Paling penting vaksin kita kembangkan dalam rangka memperkuat daya tahan tubuh," ucap Bambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya