4 Pernyataan Satgas Covid-19 soal Pengaruh Kerumunan pada Kasus Corona

Bertambahnya angka kasus Covid-19 tersebut bukan hanya akibat dari libur panjang akhir Oktober 2020 lalu tetapi juga karena adanya kerumunan massa.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Nov 2020, 06:32 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 06:32 WIB
Doni Monardo
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan rata-rata pemeriksaan spesimen mencapai 270.000 dari sekitar 33.000 orang per hari saat dialog di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (22/10/2020). (Tim Komunikasi Publik Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui adanya peningkatan kasus virus Corona di sejumlah daerah, khususnya di DKI Jakarta.

Menurut Doni, bertambahnya angka kasus Covid-19 tersebut bukan hanya akibat dari libur panjang akhir Oktober 2020 lalu.

Tetapi juga, kata dia, karena adanya kerumunan massa di Petamburan hingga Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten.

Kerumunan massa itu terjadi pada saat kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada 10 November 2020 lalu.

"Sejumlah kasus yang ikut menambah terjadinya kasus selama libur panjang adalah kegiatan-kegiatan kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terutama di wilayah Bandara Soetta, di wilayah Kelurahan Petamburan, dan juga wilayah Slipi. Kemudian juga Tebet Timur, serta Megamendung," jelas Doni usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin, 23 November 2020.

Oleh karena itu, Doni pun meminta kepada warga yang ikut dalam kerumunan di Petamburan, Tebet, hingga Bandara Soetta untuk melakukan swab test atau tes usap Corona Covid-19.

Berikut 4 pernyataan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 terkait adanya peningkatan kasus virus Corona akibat kerumunan massa dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Buat Kasus Covid-19 Melonjak

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah, khususnya di DKI Jakarta.

Selain dikarenakan libur panjang akhir Oktober lalu, kenaikan kasus juga disebabkan karena adanya kerumunan massa di Petamburan hingga Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Kerumunan massa itu terjadi pada saat kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada 10 November 2020 lalu.

"Sejumlah kasus yang ikut menambah terjadinya kasus selama libur panjang adalah kegiatan-kegiatan kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terutama di wilayah Bandara Soetta, di wilayah Kelurahan Petamburan, dan juga wilayah Slipi. Kemudian juga Tebet Timur, serta Megamendung," jelas Doni usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin, 23 November 2020.

 


Minta Warga yang Ikut Kerumunan Tes Usap

Swab Test Covid-19
Ilustrasi Swab Test Covid-19 (ShutterStock/By aslysun)

Doni pun meminta semua masyarakat yang berkerumun di Petamburan, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tebet Timur, hingga Megamendung melakukan tes swab (usap).

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta di sejumlah puskesmas," ujar Doni.

 


Ingatkan Pentingnya Lakukan Langkah Sedini Mungkin

Penumpang KRL di Stasiun Bojonggede Tes Swab Massal
Paramedis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bojonggeder, Jawa Barat, Senin (11/05/2020). Tes swab dan rapid dilakaukan sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran Covid-19 di moda transportasi KRL Commuter Line. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut Doni, masyarakat dapat mendapatkan layanan tes swab Covid-19 secara gratis. Doni menekankan pentingnya segera melakukan tes swab untuk mendeteksi apakah masyarakat yang ikut berkerumun terpapar Covid-19 atau tidak.

"Apabila sudah positif terpapar Covid melalui pemeriksaan swab PCR, maka harus dilakukan langkah-langkah sedini mungkin baik melakukan isolasi mandiri secara personal yang disetujui atau diberikan rekomendasi oleh petugas Puskesmas atau isolai yang disiapkan pemerintah," papar Doni.

Doni mengatakan, pemeriksaan tes swab Covid-19 sedini mungkin dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien. Pasalnya, pasien dengan gejala ringan memiliki tingkat kesembuhan 100 persen dan kematian nol persen.

 


Minta Satgas Penanganan Covid-19 Daerah Tegas

Teori Konspirasi Seputar Pandemi Covid-19
Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Doni juga mengingatkan Satgas Penanganan Covid-19 di daerah untuk tegas melaksanakan aturan-aturan selama masa pandemi. Baik itu peraturan daerah (perda), peraturan gubernur, peraturan bupati, maupun peraturan walikota.

Selain itu, dia meminta pemerintah daerah untuk melakukan penegakan sanksi dan hukum terhadap pelanggar protokol kesehatan. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga tak berkerumun.

"Sebelum vaksin diberikan, maka vaksin terbaik hari ini adalah patuh kepada prokes," tegas Doni.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya