Pengakuan Dosa Kondektur Bus Ungkap Pembunuhan di Jaktim Setahun Silam

Jasad korban pembunuhan yang dalam kondisi hamil ini ditemukan di Taman Kota Tol Jagorawi arah TMII, Jakarta Timur pada 7 April 2019 silam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Des 2020, 13:48 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 13:47 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Pengakuan dosa kondektur bus menjadi pembuka jalan kepolisian mengungkap kasus dugaan pembunuhan pada 2019 silam. Jasad perempuan berinisial HH (22), ditemukan tergeletak di Taman Kota Tol Jagorawi mengarah ke Taman Mini, Jakarta Timur pada Minggu 7 April 2019.

MQF alias Unyil (20) sepertinya tak kuat memendam kesalahan sendirian. Dia mencoba meluapkan ke orang-orang di sekitar. Unyil mengaku pernah membantu seseorang membuang jasad di Tol Jagorawi. Cerita Unyil itu pun sampai ke telingga aparat kepolisian.

"Jadi awal mulanya ada cerita orang yang mengaku-ngaku bahwa dia pernah membantu seseorang membuang mayat di pinggir Tol Jagorawi. Orang yang mendengar cerita lapor ke kami. Terus kami tindak lanjuti gabungan antara Polsek Makasar dan Polres Jaktim untuk mengetahui kebenaran cerita itu," papar Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).

Dari hasil introgasi, kepolisian mendapatkan petunjuk indentitas korban. Pengakuan Unyil memang pada tahun 2019 penah membantu supir bus untuk menguburkan mayat yang diketahui berjenis kelamin perempuan.

"Unyil bilang kenal, lalu kita minta alamat identitas wanita ini indetitasnya di mana akhirnya dia memberitahukan kita bahwa ada kakaknya yang jualan di Terminal Kampung Rambutan, kita cari kakaknya ternyata betul tahun 2019 dulu adiknya hilang," ucapnya.

Saiful mengatakan, kakaknya memberikan informasi bahwa korban menjalin hubungan dengan seorang sopir bus. Kepolisian mencocokan keterangan dari Unyil dan kakak korban. Kepolisian meyakini sopir yang belakangan diketahui bernama Indra sebagai pelaku utama.

"Kita kejar Indra ke kediamanya di Bekasi. Sampai sana kita ketemu rumahnya tapi dia enggak ada, yang ada hanya istrinya. Nah dari istrinya kita intrograsi bahwa si Indra ini kerja di perusahaan ekspedisi di Bekasi juga, akhirnya kita lari ke tempat kerjanya. Sampai sana betul kalau Indra karyawan salah satu ekspedisi di situ, tetapi saat itu dia sedang bawa barang ke daerah Jawa Tengah," papar Saiful.

Saiful menerangkan, kepolisian dikerahkan untuk memburu Indra ke daerah Jawa Tengah. Pencarian membuahkan hasil. Indra diringkus di daerah Bawen.

"Kami temukan dia lagi mau bongkar barang dan tidur di mobil," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kronologi Pembunuhan

Pembunuhan modus Lakalantas
Foto: Ilustrasi pembunuhan

Saiful menerangkan, pembunuhan berawal dari cekcok antara Indra dengan korban. Keduanya memamg memiliki hubungan spesial. Padahal, Indra telah berstatus suami orang.

"Si korban pacaran sama tersangka ini si Indra, nah tersangka ini sudah punya istri. Nah si korban masih gadis, karena mereka sudah satu tahun pacaran kemudian sudah tinggal satu rumah di kosan si cewek," ucap Saiful.

Saiful mengatakan, H kemudian hamil lima bulan dan meminta pertanggungjawaban Indra untuk menikahinya. Namun, Indra selalu menolak permitaan tersebut.

"Dalam keadaan hamil si perempuan ini minta pertanggungjawaban si tersangka Indra. Karena sering kali minta pertanggungjawaban dan marah dan saat itu dia minta supaya istrinya si Indra itu diceraikan," ucap dia.

Saiful mengatakan, desakan bertubi-tubi membuat Indra kalap dan menghabisi nyawa H. Indra kemudian meminta bantuan kondektur untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

"Si Indra dengan spontanitas dia kalap dipukul lah pakai balok kepalanya, akhirnya meninggal. Setelah meningal si korban dibuang lah di situ dengan minta bantuan si unyil tadi," ucap dia.

Kepada polisi, Unyil mengaku terpaksa membantu karena terus berada di bawah ancaman. "Tidak, Unyil tidak diberi uang, dia justru takut makanya mau bantu," ucap dia.

Sebelumnya, jasad wanita ditemukan di pinggir Tol Jagorawi pada Minggu, 7 April 2019 sekira pukul 07.00 WIB.

Jasad ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencari burung Love Bird hingga ke dalam Taman Kota Tol Jagorawi. Saat itu, burung tidak berhasil ditangkap.

Pada saat warga itu akan kembali ke jalan raya mencium bau busuk dan kemudian melihat tumpukan daun pisang. Setelah mendekat, ternyata terlihat jari tangan manusia sebelah kiri. Warga tersebut kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Makasar, Jakarta Timur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya