Jokowi Gelar Rapat Berdua dengan Ma'ruf Amin, Bahas Reshuffle Kabinet?

Jokowi rencananya akan menggelar rapat internal bersama Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/12/2020).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Des 2020, 12:25 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 12:25 WIB
Senyum Jokowi-Ma'ruf Usai Dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden
Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan Ma'ruf Amin (kiri) memberi keterangan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Ma'ruf Amin terlihat senyum semringah usai pelantikan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi rencananya akan menggelar rapat internal bersama Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/12/2020). Rapat tersebut tidak melibatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, membenarkan ada pertemuan antara Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Iya (rapat intern bersama Presiden). Kan sering rapat Presiden bersama Wakil Presiden. Macam-macam, ada yang bersama menteri ada yang secara khusus (berdua saja)," kata Masduki saat dihubungi Liputan6.com.

Menurut dia, pembahasan rapat membahas berbagai isu. Namun saat disinggung baik Jokowi dan Ma'ruf Amin akan membahas reshuflle kabinet, dia enggan menjawabnya.

"Membahas terkait macam-macam. Wah enggak tahu (soal reshuffle), tidak dijelaskan pembahasannya," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan dari PKB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.

Selain mencari dua kursi yang tengah kosong yakni kursi Menteri Sosial dan Menteri Perikanan dan Kelautan, juga menguat kabar akan melakukan pergantian pada beberapa jajaran kementerian lainnya.

Terkait kabar tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pendukung pemerintah, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.

"Menyerahkan sepenuhnya ke presiden," kata Sekretaris Jenderal DPP PKB, Hasanuddin Wahid kepada Liputan6.com, Minggu (20/12/2020).

Dia menuturkan, pihaknya tak mau terlalu ikut campur apakah Presiden Jokowi cukup mengganti dua jabatan menteri yang kosong atau perombakan yang lainnya. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden, mengingat itu bagian hak prerogatifnya.

"Karena itu hak prerogatif presiden," jelas Hasanuddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya