Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap vaksin COVID-19 buatan Sinovac membuat masyarakat tenang menjelang vaksinasi serentak yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Menurut Wapres, fatwa tersebut bersifat dependen karena masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorisation (EUA) vaksin Sinovac dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Keberlakuan fatwa (vaksin COVID-19) ini masih muallaq, masih tergantung dari BPOM. Fatwa ini sangat diperlukan untuk menenangkan masyarakat," kata Wapres Ma’ruf dalam rapat internal dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, BPOM dan MUI di Jakarta, Sabtu (9/1/2021) dilansir Antara.
Advertisement
Ma'ruf Amin juga mengapresiasi kerja MUI yang cepat dan sigap dalam menguji unsur syariah dan kehalalan vaksin buatan China tersebut.
"Saya, atas nama Pemerintah, menyampaikan terima kasih atas respons cepat MUI yang selama ini sudah mengeluarkan fatwa-fatwa yang mendukung penanganan COVID-19 ini," tambahnya.
Sementara itu, Menkes Budi berharap dengan adanya fatwa halal dari MUI dapat meyakinkan masyarakat untuk divaksin COVID-19, sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Coronavirus.
"Peran orang-orang yang divaksin itu sebenarnya bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga untuk melindungi umat manusia di seluruh dunia," kata Menkes.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksin Sinovac Suci dan Halal
Sebelumnya, Ketua MUI bidang Fatwa dan Urusan Halal Asrorun Niam Sholeh menyatakan unsur dalam vaksin buatan Sinovac bersifat suci dan halal.
Ketetapan halal tersebut berlaku untuk tiga produk vaksin buatan Sinovac yang didaftarkan dengan nama Coronavac, Vaksin COVID-19 dan Vac2bio.
"Setelah dilakukan diskusi cukup panjang, dari hasil penjelasan tim auditor, rapat Komisi Fatwa menyepakati bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac yang diajukan proses sertifikasinya oleh PT Biofarma, hukumnya suci dan halal," kata Niam di Jakarta, Jumat, 8 Januari 2021.
Namun, saat ini Fatwa halal terhadap vaksin Sinovac tersebut belum sepenuhnya dapat digunakan sebagai rujukan vaksinasi sampai dengan keluarnya EUA oleh BPOM.
Advertisement