Keluarga Optimis Copilot Sriwijaya Air SJ-182 Selamat: Tuhan Baik, Diego Orang Baik

Crist, kakak kandung Copilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit, optimistis bila adiknya itu selamat dari kecelakaan pesawat di sekitar Kepulauan Seribu. Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.00 WIB, Sabtu (9/1/2021).

oleh Yopi Makdori diperbarui 10 Jan 2021, 10:08 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 09:43 WIB
FOTO: Basarnas dan KPLP Periksa Temuan Diduga Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Petugas KPLP dan Basarnas memeriksa barang temuan yang diduga serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soetta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Crist, kakak kandung Copilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit, optimistis bila adiknya itu selamat dari kecelakaan pesawat di sekitar Kepulauan Seribu. Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.00 WIB, Sabtu (9/1/2021).

"Pada dasarnya kami tetap percaya bahwa Diego pasti selamat, Tuhan baik, Diego orang baik, dia sayang sama keluarganya, dia sayang sama kita semua. kami percaya sampai detik ini, kami percaya Diego selamat," kata kakak kandung Diego, Christ RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Christ mengungkap, Diego merupakan sosok yang tangguh. Ia sebelumnya sudah meyakinkan pihak keluarga bahwa dirinya tak akan terbang jika pesawat mengalami kerusakan.

"Dia selalu bilang sama saya gak akan jalan kalau pesawatnya rusak. Saya pegang kata-kata dia. Saya sampai ancam dia kalau pesawatnya rusak kamu jangan jalan ya. saya selalu bilang sama Diego. dia bilang iya saya pastiin pesawatnya layak jalan setiap kali akan jalan," ucap Christ.

Christ mengaku tak menduga Diego ada dalam pesawat itu. Pasalnya sebelumnya Diego bilang ke pihak keluarga bahwa rute penerbangannya ke Padang.

"Tapi setelah ada keluarga kami yang datang ke orang Ops crew-nya ternyata itu rutenya Jakarta-Pontianak-Jakarta-Padang-Jakarta. Jadi Jakarta itu nanti, bukan siangnya. Intinya dia harus ke Pontianak dulu," beber dia.

Diego diketahui mulai menjadi Copilot sejak 2015 lalu. Ia sebelumnya belajar di sekolah penerbangan pada 2011 silam.

Ia memiliki seorang istri dan juga satu anak. Di mata keluarga Diego dikenal sebagai sosok yang mengayomi.

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:

Serahkan Data Pendukung Identifikasi

FOTO: Tim DVI Polri Evakuasi Kantong Jenazah Diduga Bagian Tubuh Penumpang Sriwijaya Air SJ 182
Tim DVI Polri membawa kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021) dini hari. Sriwijaya Air SJ 182 membawa 62 penumpang dan kru. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kakak kandung Diego, Christ Mamahit datang ke posko antemortem bersama ibunya. Christ menuturkan bahwa kedatangan mereka untuk menyerahkan data berupa sidik jari, sampel darah, dan sampel gigi.

"Sampel darah, sama sidik jari. Sidik jari itu kita mau cari dari SKCK sama dental gigi, jadi ada tiga ada darah, dental, sidik jari. Tiga itu doang," papar Christ di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Christ menerangkan, data-data tersebut dibutuhkan guna mencocokkan identitas korban yang ditemukan. Kendati begitu Christ tetap meyakini bahwa sang adik, Diego bakal selamat dari peristiwa itu.

"Itu untuk bantuin identifikasi jika diperlukan. Saya katakan sekali lagi adik saya selamat. Ini hanya untuk keperluan SOP Polri," tegasnya.

Menurut Christ dirinya malam kemarin telah mendatangi RS Polri guna menyerahkan sampel demi keperluan identifikasi. Namun pihak polisi meminta biar ibu kandung saja yang memberikan sampel. Pasalnya ibu kandung disebut lebih efektif dibanding saudara kandung.

"Semalam sebenarnya sudah ada pihak keluarga yang datang ke sini ke Labfor sini untuk dimintai sampel DNA. Pada dasarnya kami tetap percaya bahwa Diego pasti selamat, Tuhan baik, Diego orang baik, dia sayang sama keluarganya, dia sayang sama kita semua. Kami percaya sampai detik ini, kami percaya Diego selamat," katanya.

Diego Mamahit diketahui mulai menjadi Copilot sejak 2015 lalu. Ia memiliki seorang istri dan juga satu anak. Di mata keluarga Diego dikenal sebagai sosok yang mengayomi.

Diego menjadi Copilot di pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang dilaporkan hilang kontak setelah empat menit mengudara pada Sabtu sore 9 Januari 2021. Diduga pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya