Liputan6.com, Jakarta - Pencarian black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah membuahkan hasil pada Selasa, 13 Januari kemarin. Tim penyelam Dislambair TNI AL menceritakan detik-detik penemuan bagian dari kotak hitam tersebut.
Salah satu penyelam, KLS Isarat Windi Putu menyatakan, bersama timnya yang berjumlah empat orang, melakukan pencarian dengan membagi tugas.Â
Dalam pembagian tugas tersebut, dia bersama Mayor Laut Teknik Iwan Kurniawan mencoba mengangkat serpihan-serpihan pesawat Sriwijaya Air.
Advertisement
"Saat kami mengangkat serpihan-serpihan, kami melihat sebuah kotak tertanam di sebuah lumpur," kata Isarat seperti yang diikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Rabu (13/1/2021).
Saat itu, dia bersama Iwan mengaku tidak mengetahui secara detail temuan tersebut. Setelah dibawa ke permukaan, kotak yang ternyata black box tersebut diserahkan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diidentifikasi.
"Selanjutnya barang tersebut dibawa ke atas untuk diidentifikasi oleh KNKT," ucapnya.
Menurut Isarat, dibutuhkan waktu selama 25 menit untuk menemukan kotak hitam Sriwijaya Air yang berada di kedalaman 18 meter.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pencarian VCR Akan Terus Dilakukan
Sebelumnya, Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan. Black box berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
Hadi mengatakan, black box Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan pada pukul 16.40 WIB. Awalnya, pada pukul 14.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Yudo Margono melaporkan penemuan bagian dari Flight Data Recorder (FDR).
"Pukul 16.40 WIB KASAL melaporkan kembali, FDR sudah ditemukan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Internation Container Terminal (JICT), Selasa, 12 Januari 2021.Â
Seperti yang diketahui, black box terdiri atas 2 bagian, yaitu FDR dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Hingga saat ini, bagian yang ditemukan ialah FDR.
Hadi menyebut, bahwa pihaknya akan terus melakukan pencarian CVR sekaligus mencari potongan badan pesawat dan mengevakuasi jenazah para korban.Â
"Kami yakini, karena beacon (underwater locator beacon/ULB) yang ada di CVR ditemukan di sekitar (wilayah) itu. Maka dengan keyakinan yang tinggi, CVR akan segera ditemukan," ujarnya.
Advertisement