Liputan6.com, Jakarta Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan setidaknya 10 armada tangki air untuk membantu korban gempa di Sulawesi Barat. Adapun mobil tersebut sudah diberangkatkan sejak Sabtu 16 Januari 2021 malam.
Enam mobil tangki air diberangkatkan dari gudang regional PMI di Makassar dan empat tangki air diberangkatkan dari Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Baca Juga
Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla atau JK mengatakan dalam setiap kejadian bencana PMI selalu memprioritaskan penyediaan air bersih bagi para pengungsi, mengingat dalam situasi itu air merupakan barang yang selalu dibutuhkan selain makanan dan obat-obatan.
Advertisement
"Salah satu yang menjadi prioritas PMI dalam setiap kejadian bencana di negeri ini baik itu gempa maupun banjir, adalah air bersih. Karena itu yang dibutuhkan oleh pengungsi selain makanan dan obat-obatan, sebagai akibat dari rusaknya infrastruktur termasuk air bersih akibat bencana itu sendiri," kata JK, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/1/2021).
Selain mengerahkan armada air, JK juga meminta PMI Sulteng mengerahkan relawannya menuju Sulbar. Apalagi saat bencana Palu PMI Sulbar yang pertama kali sampai untuk membantu.
"Saatnya PMI Sulteng membantu Warga Sulbar, karena saat terjadi gempa bumi, tsunami dan likuefaksi atau pencairan tanah di Sulteng September 2018 lalu, PMI Sulbar yang pertama tiba di Kota Palu membantu proses evakuasi korban bencana alam tersebut," ungkap JK.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantuan PMI Sudah dari Awal
Adapun bantuan PMI yang telah tiba sebelumnya di lokasi bencana yaitu empat mobil pick up yang berisi peralatan operasi relawan, lima ambulans evakuasi, tiga truk berisi logistik (tenda, terpal, family kit dan higiene kit, barang dari Federasi Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional yang didatangkan dari gudang logistik PMI Sulteng).
Sementara itu rangkaian kendaraan bantuan kemanusiaan PMI Sulsel untuk korban gempa bumi Sulawesi Barat, yang diberangkatkan dari Makassar pada Sabtu 16 Januari 2021 siang telah tiba di Kota Majene setelah menempuh perjalanan darat selama tujuh jam. Bantuan tersebut diangkut tiga mobil pick up berisi peralatan operasi relawan, dan ambulans evakuasi.
Advertisement