Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional (Basarnas), Bambang Suryo Aji melaporkan erupsi Gunung Semeru baru sampai siaga di level dua yakni Waspada.
"Gunung Semeru sampai dengan saat ini, meskipun kemarin ada erupsi, siaganya masih di siaga level 2 atau Waspada," kata Bambang kepada wartawan, Minggu (17/1).
Baca Juga
Bambang menjelaskan, jika kondisi erupsi di Gunung Semeru belum sampai ke level 3 atau Siaga, jadi Tim SAR masih melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan.
Advertisement
"Jadi belum sampai ke level 3, kita masih melaksanakan pemantauan dan kesiapsiagaan dengan potensi yang ada di Gunung Semeru. Melihat aktivitas bagaimana perkembangannya," jelasnya.
Sekadar informasi, jika level tingkatan erupsi gunung berapi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat empat level status gunung api dalam upaya mitigasi.
Keempat level ini dibuat berdasarkan tingkat keparahan dan seberapa tinggi risiko bencana yang ditimbulkan terbagi dengan, Level 1 Normal, level 2 Waspada, level 3 Siaga, dan level 4 Awas. Pemberian status ini ditandai apabila gunung api mengalami letusan pembukaan disertai dengan abu dan asap.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengeluarkan Awan Panas
Sebelumnya, Gunung Semeru mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB. Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.
Adapun peristiwa tersebut juga dikonfirmasi oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq bahwa perkiraan awal lokasi tersebut berada di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.
"Gunung semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4,5 kilometer. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," jelas Bupati Thoriqul, dikutip dari siaran pers BNPB.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement