Selain Semeru, Ini 3 Gunung Api Aktif Tipe A di Sekitar Malang

Seperti Semeru, gunung berapi aktif tipe A di Malang ini dapat erupsi kapan pun dan sangat populer di kalangan pendaki gunung maupun wisatawan.

oleh Zainul Arifin diperbarui 14 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 11:00 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi pada Jumat hari ini. (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi pada Jumat hari ini. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Malang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru menunjukkan peningkatan, ditandai berkali-kali terjadi peristiwa erupsi dalam dua tahun terakhir ini. Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang dapat meletus kapan pun.

Semeru secara administratif masuk wilayah Malang dan Lumajang. Gunung ini merupakan salah satu favorit pendaki gunung. Pendakian sempat dibuka pada 26 Desember 2024, tapi ditutup lagi sepekan kemudian karena Gunung Semeru erupsi dan demi keselamatan pengunjung.

Wilayah Malang dan sekitarnya merupakan surga bagi para pecinta alam dan pendaki gunung. Selain Gunung Semeru, di sekitar daerah ini terdapat gugusan pegunungan yang menantang untuk dijelajahi para pendaki.

Seperti Gunung Panderman, Bromo, Kelud, Kawi, Arjuno - Welirang, Anjasmoro, dan Gunung Butak. Di antara gunung–gunung itu, ada yang termasuk gunung api aktif layaknya Semeru. Tapi ada pula gunung tidak aktif atau pasif, tidak pernah meletus dan tak tampak aktivitas vulkanik.

Gunung api aktif merupakan gunung yang menunjukkan aktivitas vulkanis berupa mengeluarkan magma atau erupsi. Gunung api aktif itu dapat meletus kapan pun dan tercatat pernah erupsi paling tidak satu kali dalam 10 ribu tahun terakhir.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam laman magma.esdm.go.id, menjelaskan pembagian tipe gunung api aktif di Indonesia. Yakni tipe A, B dan C berdasarkan catatan sejarah letusan maupun aktivitas vulkaniknya.

Gunung api Tipe A merupakan gunung api yang tercatat meletus sejak tahun 1600 Masehi. Tipe B, gunung api yang pernah meletus sebelum tahun 1600. Tipe C, gunung api yang belum pernah meletus, tetapi masih ada aktivitas vulkanik seperti solfatara atau fumarole (mengeluarkan asap dan gas vulkanik).

Gunung Semeru masuk gunung api tipe A, sejarah erupsi gunung ini pertamakali tercatat pada 1818. Pada periode 1900-an, peristiwa erupsi yang tercatat, mulai 1913, 1941-1942, 1945-1947, 1950-1951, 1961, 1963, 1972, 1977, 1992, hingga 1994.

Lalu pada dekade 2000-an catatan erupsi Semeru yakni pada 2002, 2004, 2005, 2007, 2008, 2021 dan 2022. Semeru juga sempat beberapa kali erupsi pada pertengahan 2023. Lalu pada akhir 2024 sampai awal 2025 juga berkali-kali terjadi erupsi.

Sejumlah gunung di wilayah Malang dan sekitarnya juga masuk dalam kategori gunung berapi aktif tipe A. Yakni, Gunung Kelud, Arjuno - Weilirang, dan Bromo. Berikut ini sejarah letusan 3 gunung api aktif yang ada sekitar Malang.

Gunung Bromo

Ilustrasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Unsplash/Alessio Roversi)
Ilustrasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Unsplash/Alessio Roversi)... Selengkapnya

Gunung suci bagi masyarakat Suku Tengger ini populer sebagai destinasi wisata. Sejumlah literature menyebut gunung berapi purba ini pernah menjadi yang tertinggi di nusantara pada jutaan tahun silam.

Diperkirakan pernah meletus dahsyat layaknya bom gunung api berkali–kali sejak 2 juta tahun lalu sampai 150 ribu tahun lalu. Kerucut gunung hancur, berubah menjadi kawasan kaldera Bromo Tengger mencakup wilayah Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang.

Periode erupsi gunung ini tak menentu dengan karakter erupsinya efusif atau magma keluar dalam bentuk lelehan serta eksplosif atau ledakan kuat. Badan Geologi mulai mencatat peristiwa letusan Bromo pada 1804.

Setelah itu, selama periode 1815-1896 Bromo tercatat 28 kali erupsi. Kemudian pada 1906, 1907, 1908, 1909, 1910, 1915, 1916, 1921, 1922, 1928, 1929, 1930, 1935, 1940, 1948, 1949, 1950, 1956, 1972, 1980, 1984, 1995.

Lalu pada milennium ini erupsi terjadi pada 2000, 2004, 2010-2011, 2015-2016 dan terakhir 2019. Peningkatan aktivitas vulkanik Bromo masih kerap terjadi.

Gunung Arjuno Welirang

Gunung Welirang namanya berasal dari kata belerang
Gunung Welirang namanya berasal dari kata belerang. @moch_bktiar... Selengkapnya

Gunung ini berada di perbatasan Malang, Kota Batu, Pasuruan dan Mojokerto termasuk favorit pendaki. Para pendaki dapat memulai perjalanannya menuju puncak Ogal Agil dengan memilih pintu masuk yang di salah satu daerah itu.

PVMBG menjadikan gunung ini sebagai satu kesatuan catatan. Arjuno-Welirang merupakan jenis gunung strato, sebuah gunung api berbentuk kerucut. Erupsi terakhir gunung ini terjadi pada 15 Agustus 1952 dan berlangsung selama kurang lebih 5 hari.

Puncak Gunung Arjuno-Welirang selalu mengeluarkan asap, gas panas dan endapan belerang. Karena itu warga terutama para pendaki diimbau tidak berlama-lama berada di puncak gunung tersebut.

 

Gunung Kelud

Pemandangan di Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur
Pemandangan di Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur (dok.instagram/@gunungkelud.id/https://www.instagram.com/p/CFJcna_DdPb/Komarudin)... Selengkapnya

Gunung ini masuk perbatasan Malang, Kediri, dan Blitar. Gunung Kelud termasuk gunung api eksplosif, memiliki letusan kuat yang mengeluarkan magma, gas, dan material padat. Kelud tercatat pernah meletus sebanyak 7 kali.

Sejarah erupsi Gunung Kelud pertama tercatat pada 1901. Lalu pada 1919, termasuk letusan yang terbesar menyebabkan 5.110 korban jiwa. Setelah itu erupsi terjadi pada 1951, 1966, 1990, 2007 dan terakhir pada 13 Februari 2014 dan termasuk dahsyat.

Sebab erupsi pada 2014 itu mengakibatkan kubah lava yang terbentuk akibat erupsi sebelumya sampai hancur. Dampak lainnya berupa abu vulkanik Kelud saat itu turut dirasakan masyarakat di wilayah Jogjakarta, Jawa Tengah sampai sebagian Jawa Barat.

Pembagian tipe gunung api mulai tipe A, B dan C tidak menginformasikan jenis ancaman bahaya dan karakteristik gunung api secara sistematik. Pembagian itu dibuat untuk acuan penelitian agar dapat mengantisipasi ancaman bahaya letusannya secara efektif dan mitigasinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya