Polisi Siap Amankan Distribusi Bansos Gempa Sulbar Dari Penjarahan

Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya sudah memberikan instruksi untuk mengamankan distribusi logistik terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk korban gempa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Jan 2021, 15:34 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 15:28 WIB
Enam ekor anjing pelacak K-9 diterjunkan untuk membantu proses evakusi korban gempa di Mamuju, Sulbar. (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)
Enam ekor anjing pelacak K-9 diterjunkan untuk membantu proses evakusi korban gempa di Mamuju, Sulbar. (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Jakarta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya sudah memberikan instruksi untuk mengamankan distribusi logistik terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Menurut dia, sudah ada empat Polres untuk aktif dan mengawal distribusi bansos bagi korban gempa di Mamuju dan Majene.

"Memerintahkan empat polres untuk aktif mengawal dan mengamankan pendistribusian logistik," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2021).

Dia menegaskan, pihak kepolisian akan bekerja profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Khususnya bagi wilayah terdampak bencana alam yang belakangan terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

"Memastikan pendistribusian sampai ke lokasi dalam keadaan aman dan lancar," kata Ahmad.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Diperhitungkan

Basarnas masih mencari dan mengevakuasi korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulbar. (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)
Basarnas masih mencari dan mengevakuasi korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulbar. (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Kapolda Sulawesi Barat Irjen Eko Budi Sampurno meluruskan kabar penjarahan bantuan logistik untuk korban terdampak gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.

Menurut hasil evaluasi di lapangan, insiden tersebut bukanlah penjarahan, melainkan sekelompok masyarakat yang minta bantuan di jalan.

"Saya sudah tangani hal itu," kata Eko saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (17/1/2021).

Namun, guna mengantisipasi terjadinya penjarahan, Eko memerintahkan jajaran di polres perbatasan seperti Polres Polman, Polres Majene, Polres Pasang Kayu dan Mamuju Tengah untuk mengawal setiap bantuan kemanusiaan yang datang menuju lokasi bencana.

"Setiap kendaraan bantuan yang akan ke Majene dan Mamuju akan dihentikan di wilayah Polman dan bila sudah cukup banyak akan dikawal oleh Polres setempat hingga tujuan, termasuk menempatkan Brimob Polda Sulsel di lokasi rawan," jelas Eko.

Sehingga, lanjut Eko, bantuan yang datang dari wilayah luar bencana akan dialihkan sementara ke dalam tiap Polres perbatasan untuk nantinya dilakukan pengawalan. Harapannya, bantuan terkondisikan dan aman sampai ke penerima utama korban bencana gempa.

"Saya sudah menyusuri jalur dan memberi pengertian kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi keamanan," dia menandasi.

Sementara itu, Polres Majene mulai mengawal bantuan gempa untuk para pengungsi di wilayah kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju guna mencegah terjadinya penjarahan.

"Guna memastikan bantuan kemanusiaan pascagempa yang mengguncang daerah Majene dan Mamuju, tiba di lokasi tujuan dengan aman, maka akan diberikan pengawalan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Majene, AKP Ujang Saputra, di Majene, Minggu (17/1/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya