3 Penyebab Kasus Covid-19 Melonjak Drastis dalam 2 Pekan Terakhir

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkap tiga penyebab kasus Covid-19 meningkat tajam dalam dua pekan terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2021, 20:48 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 20:48 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkap tiga penyebab kasus Covid-19 meningkat tajam dalam dua pekan terakhir. Pertama, penularan Covid-19 di tengah masyarakat meningkat.

Penularan Covid-19 meningkat ditandai dengan positivity rate naik drastis. Dewi menyebut, sejak pekan keempat Desember 2020, positivity rate terus meningkat melebih 20 persen.

Padahal, standar aman Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebutkan positivity rate Covid-19 di bawah 5 persen.

"Sejak pekan keempat Desember sebenarnya terus naik yang sebelumnya di bawah 20 persen tiba-tiba dia naik terus di angka 21, 22 dan terakhir 27 persen," katanya saat mengisi Talk Show Covid-19 Dalam Angka di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (20/1/2021).

Kedua, karena testing Covid-19 meningkat. Menurut Dewi, testing Covid-19 di Indonesia telah melampaui target WHO. Data pekan kedua Januari 2021, testing Covid-19 mencapai angka 100,87 persen. Bahkan, pada pekan ketiga Januari 2021 menyentuh angka 107,69 persen.

"Jumlah pemeriksaan juga meningkat sehingga kasus naik," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Delay Data

Ketiga, akibat pelaporan data kasus Covid-19 dari dinas kesehatan ke Kementerian Kesehatan mengalami keterlambatan. Meski demikian, Dewi memastikan pemerintah pusat dan daerah sedang memperbaiki sistem verifikasi data kasus Covid-19.

"Ada faktor delay input pelaporan yag berpengaruh juga terhadap kasus meningkat. Terkadang terjadi (delay data), kita menyeleksi, verifikasi lebih dahulu, terkadang ada gap antara data daerah dan pusat, ada proses verifikasi terlebih dahulu apa benar tidak ada duplikat atau lainnya," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya