Jokowi: Hindari Kerumunan dan Kurangi Mobilitas Meski Divaksin Covid-19

Presiden Jokowi telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, buatan perusahaan asal China, Sinovac.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jan 2021, 16:05 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 09:36 WIB
Jokowi mendapat suntikan dosis kedua vaksin Sinovac. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jokowi mendapat suntikan dosis kedua vaksin Sinovac. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, buatan perusahaan asal China, Sinovac. Dia meminta semua pihak untuk tetap disiplin protokol kesehatan, meski sudah divaksinasi.

"Meskipun nantinya sudah divaksin, kita tetap jangan lupa protokol kesehatan tetap dijaga secara disiplin. Memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak itu penting karena kuncinya ada di situ," kata Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (27/1/2021).

Dia menekankan pentingnya disiplin protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Di samping itu, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak berkerumun dan mengurangi mobilitas.

"Selain vaksinasi, kunci kedua adalah menjaga protokol kesehatan. Hindari kerumunan, kurangi mobilitas ke mana-mana," jelas Jokowi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Suntikan Vaksin

Jokowi menjalani vaksinasi perdana di Istana Kepresidenan Jakarta, 13 Januari 2021. Vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan, masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.

Adapun Wakil Dokter Kepresidenan dr. Abdul Muthalib bertugas menyuntikkan vaksin kepada Jokowi. Peserta penyuntikan vaksin dosis kedua sama seperti vaksinasi perdana.

Mereka antara lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih, Sekjen MUI/Muhammadiyah Amiesyah Tambunan.

Kemudian, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia, Ade Zubaedah, serta tokoh-tokoh agama. Ada pula perwakilan guru, pengusaha, buruh, perawat, apoteker, pedagang, hingga presenter Raffi Ahmad yang mewakili kalangan milenial.

Vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Suntikan pertama untuk mengenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya