Catatan Sejarah Yakini Manusia Kembali Bangkit Setelah Pandemi Usai

Meski vaksin Covid-19 ini sudah tersedia dan bisa membuat perjalanan global berangsur pulih.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2021, 06:35 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 06:35 WIB
Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan Singapura Lawrence Wong mengatakan, pandemi Covid-19 diperkirakan baru empat atau lima tahun lagi berakhir. Setelah itu, kata dia, dunia baru bisa memulai lagi aktivitas normal usai pandemi.

Menurut Wong, dunia akan menghadapi berbagai tantangan dalam menangani krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Meski vaksin Covid-19 kini sudah tersedia dan bisa membuat perjalanan global berangsur pulih, namun dirinya menilai program vaksinasi di seluruh dunia tak akan berlangsung cepat dan mudah.

Itu artinya, kata Wong, pada tahun ini dan mungkin juga tahun depan, warga dunia termasuk orang Singapura harus bersiap menjalani dunia yang sangat berubah. Kata Wong dalam pidatonya di konferensi Institut Studi Kebijakan Singapura Senin lalu.

"Aturan memakai masker, menjaga jarak aman, dan menghindari kerumunan--ini semua akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," ujar Wong dalam pidatonya di konferensi Institut Studi Kebijakan Singapura, seperti dilansir laman the Straits Times.

Salah satu tantangan ke depan, menurut dia adalah adanya penelitian awal yang mengindikasikan vaksin saat ini tidak akan begitu efektif melawan varian virus Corona yang bermutasi di Afrika Selatan.

Dalam skenario yang positif, dunia akhirnya mengembangkan vaksin yang bisa melawan varian baru virus Corona itu. Alternatif lain adalah vaksinasi akhirnya seperti suntikan flu biasa, di mana formula baru selalu diciptakan.

"Dalam skenario yang terburuk, dunia selalu tertinggal di belakang virus yang terus berevolusi. Intinya adalah kita hidup di dunia bersama dan tidak ada satupun yang selamat kecuali semuanya aman," papar Wong.

"Tak seorang pun yang bisa tahu seperti apa dunia pasca-virus Corona meski sejumlah hal positif mungkin terjadi," sambung Wong.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Contoh di Singapura

Ilustrasi obat Covid-19
Ilustrasi obat Covid-19 (Foto:Shutterstock)

Wong kemudian memberi contoh bagaimana meludah di tempat umum menjadi perbuatan yang tidak sehat setelah pandemi flu pada 1918.

Serupa dengan itu, di Singapura pandemi ini membuat warga jadi peduli gaya hidup bersih dan bertanggung jawab. Meski begitu, kata dia, kebiasaan lama seperti berjabat tangan akan sulit dihilangkan.

"Tiap kali pandemi ada seruan yang mengatakan: 'Mari kita bertegur sapa dengan cara yang berbeda untuk mengurangi penularan," ujar Wong menyebut hal itulah yang terjadi ketika Singapura menghadapi pandemi SARS pada 2003.

"Tapi bagaimana pun, manusia tetaplah manusia, kita selalu bisa kembali menjalani kontak sebagai manusia," sambung dia.

Dalam krisis semacam ini, menurut Wong, kemungkinannya adalah terjadi perubahan tindakan individu secara alami untuk mengatasi situasi.

 

Dunia Kembali Bangkit

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Sebagai contoh, lanjut Wong, sejumlah kalangan sudah memprediksi digitalisasi akan membuat kehidupan kota menjadi tidak lagi terpusat.

Namun, kata dia, sejarah mencatat sejumlah kota di dunia yang berhasil bangkit kembali setelah pandemi.

Sebagai contoh, di abad ke-14 Florence kembali bangkit setelah wabah pes dan itu memicu munculnya gerakan Renaissance. Kota Chicago dan New York di Amerika Serikat juga mengalami kebangkitan setelah diterjang pandemi flu.

"Alasan mengapa semua ini terjadi adalah karena kota itu bukan hanya terdiri dari bangunan dan monumen. Kota sesungguhnya adalah tentang orang-orang yang tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan sosial secara alamiah," papar dia.

Dia menegaskan, manusia juga punya kemampuan adaptasi dan karena itu bisa membangun masa depan.

"Mari melihat krisis ini sebagai proses untuk memperbarui kehidupan setelah sedemikian kerusakan yang ditimbulkan virus ini," jelas Wong.

 

Reporter : Pandasurya Wijaya

Sumber : Merdeka

3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh

Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya