Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kepala daerah hingga menteri ikut melakukan donor darah plasma konvalesen usai sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.
Plasma darah konvasalen hanya bisa diambil dari orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sangat dibutuhkan untuk pasien positif yang memiliki gejala berat atau kritis.
Misalnya seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies menjadi salah satu pejabat yang ikut mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19.
Advertisement
Donor plasma darah konvalesen bagi Anies Baswedan diakui tidak sakit dan seperti donor darah biasa. Hanya saja, prosesnya memakan waktu agak lama. Jangka waktu donor plasma darah konvalesen yang dibutuhkan bisa sampai lebih dari 30 menit.
"Memang lebih lama. Kalau donor biasa 15 menit selesai, yang ini (plasma konvalesen) 30 menit," ungkap Anies usai mendonorkan plasma darahnya di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, ditulis Senin, 18 Januari 2021.
Tak hanya Anies, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga menjalani donor darah plasma konvalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) pada Rabu, 27 Januari 2021.
"Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mendonorkan plasma konvalesen. Proses yang dilakukan berbeda dengan donor darah biasa," ujar Sandiaga dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Berikut para pejabat yang ikut melakukan donor darah plasma konvalesen usai sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wali Kota Depok
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengikuti donor darah plasma konvalesen di PMI Kota Depok untuk membantu pasien Covid-19.
Idris mengaku sebelum melakukan donor darah plasma konvalesen telah menjalani screening dan rapid test untuk memastikan dirinya aman melakukan donor darah.
Selain itu, Idris memastikan pada donor darah plasma konvalesen usianya memasuki katagori yang diperbolehkan.
"Saya khawatir terhadap diri saya karena bulan Juli ini tahun ini saya 60 tahun di antara persyaratan 60 tahun soalnya ya," ujar Idris, Kamis (28/1/2021).
Saat donor plasma konvalesen, dirinya tidak mengalami gangguan atau efek dari donor plasma. Selama menjalani donor darah, Idris melihat proses pengambilan plasma dari tubuhnya yang memakan waktu hingga 40 menit.
"Tadi sampai tiga kali balik darah itu diambil semuanya dan Alhamdulillah prosesnya tadi 40 menit yang normal 45 menit," terang Idris.
Dia menjelaskan, satu kantong plasma berisikan 600cc darah yang nantinya akan diberikan kepada warga yang terkena Covid-19.
PMI Kota Depok telah mendapatkan 9 kantong darah plasma konvalesen baik dari warga Kota Depok maupun dirinya.
"Delapan kantong pertama sudah habis langsung dipakai untuk pasien dan ini tambahan satu kantong dari saya yang kesembilan," papar Idris.
Advertisement
Gubernur DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rupanya ikut mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19.
Plasma darah konvasalen hanya bisa diambil dari orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sangat dibutuhkan untuk pasien positif yang memiliki gejala berat atau kritis.
Donor plasma darah konvalesen bagi Anies Baswedan diakui tidak sakit dan seperti donor darah biasa. Hanya saja, prosesnya memakan waktu agak lama. Jangka waktu donor plasma darah konvalesen yang dibutuhkan bisa sampai lebih dari 30 menit.
"Memang lebih lama. Kalau donor biasa 15 menit selesai, yang ini (plasma konvalesen) 30 menit," ungkap Anies usai mendonorkan plasma darahnya di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta beberapa hari lalu, ditulis Senin, 18 Januari 2021.
Alasan Anies ikut mendonorkan plasma darah lantaran ia pernah merasakan terinfeksi COVID-19. Tatkala terinfeksi Covid-19 dirasakan tidak nyaman. Ia tidak bisa ditemani oleh orang-orang tercinta karena harus isolasi mandiri.
"Saya pernah merasakan (kena) Covid-19 dan itu tidak enak. Beruntung, saya bisa sembuh walaupun dalam kurun waktu yang lama. Saya ingin warga DKI juga bisa sembuh seperti saya. Itulah alasan kenapa saya mendonorkan plasma konvalesen," ucap Anies.
Anies berpesan kepada para pasien positif Covid-19 untuk tetap semangat dalam menjalani perawatan. Banyak orang di luar sana yang mendukung dan peduli proses kesembuhan pasien positif Covid-19 dengan membantu melalui donor plasma darah.
Ia juga mengajak para penyintas Covid-19, khususnya warga DKI Jakarta untuk mendonorkan plasma darahnya.
"Semoga apa yang sudah Saya lakukan dapat bermanfaat untuk pasien positif lain. Saya mengajak para penyintas Covid-19 untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya demi membantu teman-teman kita yang masih berjuang di rumah sakit dan memiliki gejala yang berat dan kritis," jelas Anies.
Bupati Lumajang
Bupati Lumajang Thoriqul Haq donor plasma konvalesen untuk pertama kalinya di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten setempat. Thoriq adalah penyintas Covid-19 yang sembuh beberapa waktu lalu.
"Sehari sebelumnya saya sudah diambil sampel darah. Hal itu dilakukan guna memastikan kondisi darah dan fisik dalam pemenuhan kriteria sebagai donor plasma konvalesen," kata bupati yang akrab dipanggil Cak Thoriq, dikutip dari Antara, Jumat, 22 Januari 2021.
Menurut ia, semakin banyak orang yang berkenan untuk donor plasma konvalesen, semakin punya potensi menyembuhkan banyak pasien yang sebelumnya positif Covid-19 sehingga harapannya donor plasma itu membantu banyak orang.
Cak Thoriq berharap masyarakat yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah dirawat di RSUD dr. Haryoto Lumajang maupun rumah sakit yang lain agar ikut serta melakukan donor plasma konvalesen.
"Ayo bersama-sama menyelamatkan nyawa yang lain, bersama-sama menyembuhkan orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, yang itu artinya kita bisa membantu banyak orang," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Thoriq juga menerima piagam penghargaan dari PMI Kabupaten Lumajang karena dengan sukarela telah melakukan donor plasma konvalesen sebagai terapi pasif Covid-19.
Advertisement
Bupati Bogor
Bupati Bogor Ade Yasin mengajak para penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu pasien corona di Kabupaten Bogor agar cepat sembuh.
Hal itu disampaikan Ade Yasin saat meninjau pelaksanaan donor plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor, Senin, 25 Januari 2021.
"Ayo bantu sesama, setetes darah Anda sejuta harapan untuk mereka," ujar Ade Yasin.
Terapi plasma konvalesen adalah plasma darah yang didapatkan dari proses donor para penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Kemudian plasmanya didonorkan kepada para pasien Covid-19 untuk meningkatkan antibodi.
Saat ini, PMI Kabupaten Bogor telah memiliki tenaga medis dan peralatan yang memenuhi sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Di Jawa Barat sendiri, hanya ada 4 UTD yang memenuhi sertifikasi untuk pengambilan donor plasma konvalesen menggunakan metode apheresis. Empat daerah itu antara lain, Kabupaten Bogor, Bekasi, Cirebon, dan Bandung.
Donor plasma konvalesen diambil dari para penyintas Covid-19 yang sudah sembuh dengan kriteria tertentu. Tujuannya, untuk memberikan terapi menambah atau meningkatkan antibodi bagi pasien Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membagikan pengalamannya ketika mendonorkan plasma konvalesennya untuk pasien yang masih dalam perawatan Covid-19. Dia mengatakan, butuh waktu kurang dari satu jam untuk bisa melakukan donor.
"Proses waktu 45-50 menit jadi tergantung dari jaringan nadi masing-masing pendonor," kata Airlangga di Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.
Dia menceritakan, sebelum melakukan donor dirinya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan darah dari jauh-jauh hari. Setalah tim dokter melihat dan memutuskan darahnya bisa digunakan, maka dilakukan proses berikutnya di Palang Merah Indonesia (PMI).
"Jadi dua hari sebelum menjadi donor diperiksa darah secara lengap. Kemudian sudah diperiksa darah maka dilihat dan memenui sarat. Baru boleh proses berikutnya," jelas dia.
Setalah di PMI, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) harus menjalani pemeriksaan kembali. Tim dokter, saat itu meminta Airlangga untuk kembali dicek tekanan darahnya dan HB-nya,
"Pada saat HB-nya sudah penuhi persyaratan baru diambil plasamanya proses waktu 45-50 menit," jelas dia.
Advertisement
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjalani donor plasma konvalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) pada Rabu, 27 Januari 2021.
Donor plasma itu dijalani setelah dia dinyatakan pulih sepenuhnya dari Covid-19, beberapa pekan lalu.
Sebelum menjalani donor plasma, Sandi menyempatkan diri untuk lari pagi dari kediamannya menuju kantor PMI yang berlokasi di Kramat Raya, Jakarta Pusat.
"Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mendonorkan plasma konvalesen. Proses yang dilakukan berbeda dengan donor darah biasa," kata Menparekraf dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Ia menjelaskan donor plasma konvalesen memerlukan waktu lebih lama dari donor darah biasa karena terdapat proses sentrifugasi. Plasma darah diambil sebanyak tiga kali tiap sepuluh menit.
"Setiap 10 menit itu ada rasa sensasi dingin, karena darahnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh," tutur Sandi soal pengalamannya mendonor kali ini.
Ia melanjutkan, para pendonor konvalesen harus memenuhi kadar titer antibodi yang cukup tinggi berdasarkan hasil uji netralisasi.
Selain itu, pendonor juga harus memenuhi berbagai syarat lain, di antaranya pernah terkonfirmasi positif Covid-19, mendapatkan surat keterangan sehat dari rumah sakit, bebas dari infeksi virus Corona atau telah sembuh sekurang-kurangnya 14 hari.
Menurut data dari PMI per-14 Januari 2021, dari 703.464 orang yang sudah sembuh dari COVID-19, baru satu persen yang menjadi pendonor plasma konvalesen. Padahal, peran para pendonor plasma konvalesen akan membantu mempercepat penyembuhan pasien COVID-19.
Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa syarat kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah aspek kesehatan yang benar-benar pulih. Maka ia berharap para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat sukarela untuk menjadi pendonor.
"Dan perjuangan kita untuk mengatasi pandemi ini dengan protokol 3M harus terus digalakkan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Perilaku 3K Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19 Lebih Cepat
Advertisement