Pasien Bergejala Covid-19 di IGD RSUD Depok Menumpuk, Ini Penyebabnya

Rata-rata pasien yang datang ke IGD RSUD Kota Depok mengeluhkan batuk, hilang indra penciuman, dan demam.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 29 Jan 2021, 07:10 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 07:07 WIB
20160209-Ilustrasi--RSUD-Depok-YR
RSUD Depok (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Depok - Terjadi penumpukan pasien di Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Mayoritas pasien mengeluhkan gejala mirip Covid-19.

Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Mayori mengatakan, terjadinya penumpukan pasien di IGD lantaran banyaknya masyarakat yang ingin mendapatkan penanganan medis setelah mengeluhkan gejala Covid-19. Namun mereka tidak dilengkapi dengan hasil tes usap atau swab test PCR.

"Pasien yang datang memiliki hampir sama dengan gejala Covid-19 dan tidak dilengkapi hasil swab PCR," ujar Devi, Kamis (28/1/2021).

Devi mengungkapkan, ada beberapa pasien yang datang dengan membawa hasil rapid test antigen, namun itu tidak bisa dijadikan penegakan diagnosis. Menurut dia, pasien harus menjalani swab test Covid-19 untuk menentukan penanganan lebih lanjut.

"Karena banyak yang datang tidak membawa hasil swab, jadi kita tumpuk dulu di IGD karena kami bingung untuk memasukkan katagori ruangan," terang Devi.

Devi menuturkan, pasien yang datang umumnya mengeluhkan batuk, hilang indra penciuman, dan demam. RSUD Kota Depok akan segera memindahkan pasien yang telah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil swab test ke ruang isolasi.

"Kalau tidak begitu, kasihan pasien yang lain apabila langsung dimasukkan ke ruangan tanpa di-swab dulu, kasian juga tenaga kesehatan kita," ucap Devi.

 

Dampak Perawat Terpapar Covid-19

RSUD Depok Ditetapkan Sebagai Rumah Sakit Khusus Covid-19
Tim medis berjaga di ruang IGD RSUD Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Akibat keputusan tersebut pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD Depok seperti rawat inap ditiadakan dan dialihkan ke rumah sakit lain, untuk rawat jalan masih beroperasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Devi mengatakan, terdapat sejumlah perawat yang terpapar Covid-19 sehingga berdampak terhadap kapasitas ruangan isolasi pasien corona. Apabila ada perawat yang terpapar, maka akan ada pengurangan ruangan isolasi pasien Covid-19.

"Terpaksa harus dikurangi ruangannya karena perbandingannya satu perawat menangani tujuh pasien," tutup Devi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya