Ibas Tegaskan Pemerintah Harus Terlibat Selesaikan Polemik di Partai Demokrat

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan, pemerintah tidak memiliki alasan untuk tidak terlibat dalam hal penyelesaian polemik di tubuh partainya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Mar 2021, 14:16 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2021, 14:16 WIB
Ada Ibas Berseragam Garuda di Kampanye Prabowo-Hatta
Dari puluhan ribu pendukung Prabowo-Hatta, tampak kader Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas dengan berseragam putih berlogo Garuda di dada kanan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan, pemerintah tidak memiliki alasan untuk tidak terlibat dalam hal penyelesaian polemik di tubuh partainya. Sebab, Ibas menilai, pemerintah adalah bagian dari demokrasi.

Oleh karena itu, segala upaya yang ingin merusak demokrasi harus turut dilibatkan.

"Kami sebagai anggota DPR, terpilih dengan cara dan dalam kehidupan demokrasi, pemimpin negara pun demikian. Jadi tidak ada alasan bagi kita semua, termasuk pemerintah, untuk ikut terlibat atau mendukung (penyelesaian) dalam upaya-upaya yang merusak demokrasi," kata Ibas lewat siaran pers Demokrat, Rabu (10/3/2021).

Ibas berharap, kebenaran dan keadilan akan tetap dijunjung di negeri ini. Dia percaya, demokrasi yang indah adalah demokrasi yang dijalankan dengan cara-cara yang juga indah dan penuh martabat.

"Bagi kami, ada siang, ada malam. Tapi semangat kami tetap ayo kita selamatkan demokrasi," seru Ibas soal kisruh Demokrat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tagar SelamatkanDemokrat

Ibas pun meminta para kader menggaungkan tagar SelamatkanDemokrasi. Hal itu sebagai penanda kepada masyarakat dan juga pemerintah untuk bersatu melawan pemecah belah alam demokrasi.

"Jadi kita dengan mudah membedakan mana kegiatan atau proses demokrasi, dan mana yang aktivitas yang bersifat ilegal. Terus, perjuangkan aspirasi rakyat dan jalankan agenda perjuangan Partai Demokrat," dia menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya