Jokowi: Jadikan Peringatan Nyepi Momentum Intropeksi dan Menata Sikap

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak umat Hindu untuk menjadikan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 sebagai momentum untuk mengintropeksi diri.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Mar 2021, 19:17 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 19:17 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers tentang pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19 harus ikuti prosedur dan kaidah ilmiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak umat Hindu untuk menjadikan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 sebagai momentum untuk mengintropeksi diri. Dia juga berharap Tahun Baru Nyepi ini dapat memberikan vibrasi yang positif bagi kehidupan masyarakat.

"Saya mengajak umat Hindu di seluruh tanah air menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum introspeksi serta menata kembali sikap dan perilaku kita dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama dan dengan sang Pencipta," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Perayaan Hari Raya Nyepi 1943 melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (27/3/2021).

Dia menyadari rangkaian perayaan Nyepi kali ini berbeda karena digelar di tengah pandemi Covid-19 dan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan. Kendati begitu, Jokowi mengatakan hal ini sesuai dengn nilai-nilai Nyepi yang menuntun umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian.

Pertama, amati geni tidak menyalakan api, mengendalikan seluruh hawa nafsu. Kedua, amati karya yang artinya tidak melakukan kerja fisik dan fokus melakukan meditasi atau introspeksi diri.

Ketiga, amati lelungan dimana masyarakat tidak bepergian sehingga tak menimbulkan kerumunan. Keempat, amati lelanguan yakni, tidak menikmati segala macam hiburan dan fokus merasakan ketenangan, kejernihan, kedamaian serta kesucian hati.

"Dengan melaksanakan rangkaian Nyepi ini Umat Hindu memberikan jeda waktu kepada alam semesta untuk menata kembali keseimbangannya, memuliakan alam dan juga akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan kita," jelas Jokowi.

Adapun Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1943 bertemakan "Kolaborasi dalam Harmoni Menuju Indonesia Maju". Acara ini dipusatkan di Candi Prambanan, Yogyakarta, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Toleransi Sudah Dilakukan Sejak Lama

Jokowi menyampaikan pembangunan Candi Prambanan berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha. Hal ini, kata dia, menjelaskan bahwa di masa itu toleransi dan hidup rukun antarumat beragama sudah menjadi keseharian bangsa Indonesia.

"Ini mengajarkan kepada kita semua bahwa toleransi dan hidup rukun berdampingan antarumat beragama sudah dipraktikan sejak dulu. _Bhinneka tunggal ika_ merupakan DNA bangsa Indonesia," ujarnya.

Candi Prambanan sendiri telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai situs warisan dunia. Jokowi menyebut warisan bersejarah ini sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa serta sebagai sumber pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa.

"Untuk kemajuan riset dan ilmu pengetahuan dan juga dapat dikembangkan dan dikemas secara profesional sebagai tujuan destinasi wisata yang mampu menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara untuk lebih mengenal dan mencintai peninggalan bersejarah bangsa kita," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya