Jokowi: Terus Cari dan Temukan 45 Korban Bencana NTT yang Masih Hilang

Jokowi mengakui bahwa kondisi medan yang bebatuan memang menyulitkan pengoperasian alat berat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Apr 2021, 13:59 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 13:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada umat Hindu yang beribadah tetap mematuhi protokol kesehatan saat sambutan Peringatan Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Sabtu (27/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar proses pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih hilang terus dilakukan. Berdasarkan data yang diterima Jokowi, saat ini korban meninggal dunia sebanyak 163 orang dan masih dalam pencarian 45 orang.

"Tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang," kata Jokowi usai meninjau lokasi terdampak bencana akibat siklon tropis Seroja di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/4/2021).

Adapun Kabupaten Lembata merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Jokowi mengakui bahwa kondisi medan yang bebatuan memang menyulitkan pengoperasian alat berat.

"Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita," jelasnya.

"Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan," sambung Jokowi.

Selain itu, dia memastikan logistik di lokasi pengungsian untuk warga terdampak bencana banjir tercukupi. Namun, Jokowi mendapat keluhan dari masyarakat setempat terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal.

"Untuk pengungsian saya juga sudah pastikan bahwa karena memang tidak begitu banyak yang mengungsi tetapi ada memastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya)," tutur dia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data penambahan korban meninggal dunia dan orang yang masih hilang akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan secara keseluruhan korban mencapai 210 jiwa hingga data pukul 20.00 WIB.

"Untuk keseluruhan korban meninggal NTT sebanyak 163 orang dan 45 orang hilang, sedangkan NTB 2 meninggal. Total seluruhnya mencapai 210 orang," kata Doni dalam YouTube BNPB, Kamis (8/4/2021).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Korban Meninggal dan Hilang

 

Doni merincikan data di NTT yakni Kabupaten Flores Timur 71 orang dan lima orang masih hilang. Kabupaten Lembata 43 orang meninggal dan 25 hilang. Lalu, Kabupaten Alor ada 27 orang meninggal dan 14 hilang.

Sedangkan Kabupaten Malaka enam orang dinyatakan meninggal. Selanjutnya Kabupaten Kupang tercatat tiga orang meninggal dan satu hilang, Kota Kupang enam orang meninggal.

"Kabupaten Sikka satu meninggal, Kabupaten Sabu Raijua dua meninggal, Kabupaten Rote Ndao dua meninggal, dan Kabupaten Ngada dan Ende masing-masing satu orang. Dan NTB dua orang," jelas Doni.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya