Update Korban Bencana NTT: 178 Meninggal, 47 Hilang

Wagub meluruskan kesalahan data korban meninggal akibat bencana di NTT yang dilaporkan pada Senin 12 April 2021 mencapai 179 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2021, 17:52 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2021, 17:51 WIB
FOTO: Kondisi NTT Usai Diterjang Banjir Bandang
Warga menyaksikan ekskavator membersihkan puing pada daerah yang terkena banjir bandang di Waiwerang, Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). Tim penyelamat terus menggali puing tanah longsor untuk mencari korban yang terkubur usai bencana banjir bandang. (AP Photo/Rofinus Monteiro)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi melaporkan data terbaru korban bencana alam dampak siklon tropis Seroja di wilayahnya. Hingga hari ini, ada 178 orang meninggal dunia.

"Sampai dengan hari ini, jumlah korban yang meninggal adalah 178 orang," kata Josef dalam konferensi pers, Selasa (13/4/2021).

Josef meluruskan kesalahan data korban meninggal akibat bencana di NTT yang dilaporkan pada Senin 12 April 2021 mencapai 179 orang. Menurutnya, kesalahan tersebut diakibatkan adanya penulisan data korban meninggal ganda.

"Jadi ada kesalahan data yang kemarin itu double yang meninggal. Satu orang meninggal tapi ditulis dobel. Jadi mohon maaf kepada teman-teman wartawan, kami juga berdasarkan laporan daerah. Jadi yang benar 178 orang meninggal dunia," ujar Josef.

Sementara itu, tercatat ada 47 orang masih hilang akibat bencana alam di NTT. Kemudian 259 orang mengalami luka-luka, 34.838 mengungsi, dan 405.765 jiwa terdampak.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tak Ada Lagi Wilayah Terisolir

Kondisi Lembata NTT usai Terjangan Banjir Bandang
Warga membawa seorang pria yang terluka saat banjir di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). Bencana banjir bandang telah menewaskan lebih dari 70 orang dan puluhan hilang serta membuat ribuan orang mengungsi. (AP Photo/Ricko Wawo)

Josef memastikan, semua desa di wilayah terdampak bencana alam NTT sudah dijangkau. Tidak ada lagi desa yang terisolir pascabencana alam berupa angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor itu.

"Semua desa yang terkena dampak siklon tropis Seroja sudah dijangkau satgas kita," ucap Josef.

Bencana alam dampak siklon tropis Seroja terjadi di NTT pada Minggu 4 April 2021. Siklon tropis tersebut mulai teridentifikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Laut Sawu, NTT pada 2 April 2020.

Bencana alam itu mengakibatkan 19 kabupaten dan kota di NTT terdampak. Rinciannya Kabupaten Flores Timur, Sumba Tengah, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Belu, Ende, Sumba Barat, Belu, Sikka, Timor Tengah Utara, Sumba Barat Daya, Manggarai dan Kota Kupang.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya