Kadispenal: Fokus Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Dekat Celukan Bawang Bali

Selain Celukan Bawang, pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 juga dilakukan di beberapa titik lainnya yang memiliki daya magnet yang sangat kuat.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2021, 14:13 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 13:14 WIB
Wujud Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Foto yang dirilis 21 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 berlabuh di pangkalan angkatan laut di Surabaya. Kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di perairan selat Bali. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyebutkan, pihaknya masih melakukan pencarian keberadaan kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu, 21 April di perairan Bali. 

"Fokus pencarian di sekitar Celukan Bawang, bagian utara Bali," kata Julius ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu (24/4/2021) dilansir Antara. 

Tak hanya itu, pencarian kapal selam Nanggala KRI 402 juga di beberapa area lainnya yang memiliki daya magnet yang sangat kuat. KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga dikerahkan dalam pencarian kapal selam buatan Jerman itu. 

"KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa," ungkap Julius. 

Ada pun para negara sahabat yang telah ikut membantu dalam upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala 402, salah satunya adalah Australia dan Singapura. 

Saat ini, tutur Julius, Australia menerjunkan HMAS Ballarat. "Yang sudah tiba baru dari Australia (HMAS Ballarat). Sementara, kapal lainnya seperti Poseidon dari Amerika Serikat, HMAS Sirius dari Australia dan MV Swift dari Singapura belum tiba," kata Julius. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lokasi Pasti Belum Ditemukan

Sebelumnya Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, di sekitar Celukan Bawang terdapat tumpahan minyak. 

"Selain itu, juga ada daya magnet yang besar. Itu sudah mulai terdeteksi di daerah tersebut sehingga sekarang sedang dilaksanakan terus pemantauan dengan memanfaatkan semua peralatan yang ada," kata Achmad Riad menjelaskan perkembangan terbaru pencarian kapal selam KRI Nanggala 402, Jumat, 23 April kemarin.

Kapal-kapal dan alat pencari saat ini fokus menyusuri areal perairan di kurang lebih 40 kilometer dari utara Celukan Bawang. 

"Jadi, kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang lebih sekitar 23 nautical mile (mil laut) atau kurang lebih 40 kilometer di utara Celukan Bawang," kata Riad menerangkan. 

Celukan Bawang merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa itu berada di wilayah pesisir utara Pulau Bali. 

Walaupun demikian, Riad menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya belum menemukan lokasi pasti keberadaan KRI Nanggala-402. 

"Sampai saat ini memang belum bisa ditemukan secara pasti. Akan tetapi, di beberapa titik-titik ini mudah-mudahan dengan berbagai peralatan yang ada bisa segera ditemukan atau dijejaki (bahwa) itu adalah posisi KRI Nanggala-402," kata Riad.

Sejauh ini, TNI telah mengerahkan 21 KRI yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut. Sementara itu, TNI turut mendapat bantuan empat kapal dan satu unit alat deteksi bawah laut atau remote operation vehicle (ROV) dari kepolisian. 

Basarnas juga mengerahkan dua unit kapal dan satu ROV untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 penumpang. 

Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali berlangsung sejak Rabu, 21 April beberapa jam setelah kapal selam itu dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 03.00 WITA saat melakukan penyelaman. 

"Operasi pencarian akan dimaksimalkan sampai batas akhir," kata Achmad Riad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya