Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meyakini, tidak ada malfungsi kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan Bali.
Menurut dia, uji kelayakan terhadap KRI Nanggala-402 telah dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang berlaku.
"Kapal sudah di docking bulan Januari 2020, docking di PT PAL, sehingga masih sangat layak," kata Yudo saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4/2021).
Advertisement
Yudo menambahkan, usia kapal yang terbilang tua jika dihitung dari tahun pembuatan tidak menjadi masalah. Sebab, dia menegaskan TNI AL selalu melakukan peremajaan rutin terhadap alutsistanya.
"Kita akan sesuaikan life of time dari kapal tersebut, kalau kondisi bagus dan bisa kita rawat tentu akan kita rawat dengan baik, karena di TNI AL itu perawatan kapal ada fase-fasenya," jelas Yudo.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beroperasi Sejak 1981
Sebagai gambaran, kapal selam KRI Nanggala 402 diproduksi oleh Jerman mulai 1979 dan resmi digunakan oleh Indonesia pada 1981. Meski terbilang cukup berumur, kapal ini rencanaya akan melakukan latihan tempur dengan menembakkan sejumlah torpedo.
Namun, kapal dinyatakan hilang kontak pada Rabu 21 April 2021 menjelang pukul 4 dini hari. Kapal tidak memberikan konfirmasi setelah diberikan aba-aba untuk melakukan tembakan. Kontak terkait dengan kapal juga terputus hingga akhirnya kapal dinyatakan hilang sampai saat ini.
Advertisement