Masyarakat Ruwat KPK, Ingin Hilangkan Roh Jahat

Kelompok Masyarakat Anti Korupsi melakukan ruwatan di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2021).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Mei 2021, 17:43 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 17:43 WIB
ruwatan di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2021).
Ruwatan di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2021). (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Anti Korupsi melakukan ruwatan di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2021).

Awalnya mereka berniat menggelar aksi ruwatan di Gedung Merah Putih KPK, namun lantaran ada aksi tandingan di Gedung Merah Putih, ruwatan diselenggarakan di Gedung ACLC KPK atau Gedung KPK lama.

Pantauan Liputan6.com, mereka memulai aksinya pukul 15.30 WIB. Mereka mengenakan topeng berwajah Dewan Pengawas dan Pimpinan KPK. Seperti layaknya ritual, mereka menyiapkan dupa, rokok, dan beberapa sachet kopi.

Aksi ini digelar untuk menghilangkan roh jahat yang menyelimuti Gedung KPK.

"Aksi meruwat KPK sendiri untuk menghilangkan roh-roh jahat dari berbagai kalangan, utamanya pemerintah dan orang-orang di belakanganya terhadap KPK," ujar perwakilan Masyarakat Peruwat KPK Rayhan di lokasi, Jumat (28/5/2021).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sedang Darurat

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruwatan adalah sebuah tradisi upacara adat yang sejak dulu hingga sekarang masih dilestarikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Meruwat berasal dari kata ruwat dalam bahasa Jawa, yang memiliki arti membuang sial atau menyelamatkan orang dari gangguan tertentu.

Ruwatan bagi masyarakat Jawa adalah suatu bentuk usaha yang bertujuan agar kelak setelah menjalani ruwatan mendapatkan berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman jiwa, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi diri sendiri secara khusus maupun bagi keluarga dalam lingkup yang lebih besar lagi.

"Seperti kita ketahui situasi KPK sedang darurat. Jika kita diam, maka sama saja berbuat kejahatan, maka dari itu aksi ini salah satu rangkaian dari kita untuk memberi peringatan pada rakyat dan pemerintah bahwa anak kandung reformasi dalam hal ini KPK harusnya kita bersihkan dari niat jahat dan kedaulatan rakyat harus kembali kepada rakyat," kata Rayhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya