Gerindra soal Vaksinasi Covid-19 Berbayar: Apakah Hal Ini Pantas

Kamrussamad mempertanyakan niatan pemerintah untuk dihadirkannya vaksinasi Covid-19 berbayar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Jul 2021, 08:27 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 08:27 WIB
Vaksinasi COVID-19 di Taman Dadap Merah
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 16 mobil vaksin keliling untuk mempercepat target vaksinansi bagi warga DKI Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Kamrussamad mempertanyakan niatan pemerintah untuk dihadirkannya vaksinasi Covid-19 berbayar.

Diketahui, rencana awalnya, yang berbayar disebut dengan vaksinasi gotong royong yang dibebani ke perusahaan. Sedangkan, pemerintah telah menyetujui adanya vaksinasi berbayar untuk individu.

"Kita akan mempertanyakan ke Menteri Keuangan tentang Penggunaan APBN 2021 senilai Rp 97T untuk Kesehatan termasuk membeli Vaksin. Apakah ini keputusan terbaru untuk menghemat biaya kesehatan atau untuk meningkatkan penerimaan rakyat diatas penderitaan rakyat. Apakah hal ini pantas," kata Kamrussamad pada wartawan, Senin (12/7/2021).

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 gratis adalah hak rakyat. Hal tersebut juga menurutnya juga adalah kewajiban pemerintah yang telah tertulis dalam undang-undang.

"Ingat Konstitusi UUD NRI mewajibkan negara melindungi segenap rakyat Indonesia, program Presiden Jokowi tentang percepatan vaksinasi gratis diseluruh pelosok nusantara harus didukung oleh seluruh pembantunya," ungkap Kamrussamad.

Dia juga mengkritik Menteri BUMN Erick Thohir yang acap kali membuat kontroversi.

"Beberapa manuver Menteri BUMN dalam dua pekan ini antara lain polemik obat Invermetcin, permintaan dana APBN Rp 72,4 T untuk suntikan BUMN, hingga jual vaksin Kimia Farma," kata Kamrussamad.

"Apakah ini Pengalihan isu atas kegagalan Kinerja BUMN selama 2 tahun ini, Ataukah ini bagian dari gelombang untuk membangun popularitas untuk mencapai tujuan politik tertentu," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Vaksinasi Covid-19 Berbayar

PT Kimia Farma Tbk menggelar vaksinasi gotong royong individu berbayar mulai Senin, 12 Juli 2021. Adapun vaksin Covid-19 yang akan dipakai dalam pelaksanaan vaksinasi individu ini adalah vaksin Sinopharm.

"Vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Gotong Royong tersebut adalah vaksin Sinopharm," kata Sekretaris PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno Putro saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (11/7/2021).

Vaksinasi Gotong Royong individu ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Dalam vaksinasi gotong royong perusahaan, vaksin yang digunakan adalah Sinopharm dan CanSino.

Sebagai informasi, harga dari vaksinasi gotong royong berbayar di ini sebesar Rp 321.660 per dosis dan harga layanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis. Sehingga, total masyarakat harus membayar Rp 439.570 untuk satu kali suntikan vaksin.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali suntikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Dengan begitu, masyarakat harus merogoh kocek Rp 879.140 untuk dua dosis vaksin Sinopharm.

Langkah BUMN farmasi ini menyediakan vaksinasi berbayar karena berdasarkan riset beberapa lembaga, terdapat permintaan dari kelompok masyarakat yang ingin vaksinasi secara individu agar segera mendapat perlindungan kesehatan pribadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya