Vaksin Berbayar Dibatalkan, Istana: Vaksinasi Gotong Royong Ditanggung Perusahaan

Adapun vaksinasi mandiri berbayar ini rencananya disalurkan melalui Kimia Farma.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jul 2021, 20:46 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 20:46 WIB
Pramono Anung
Sekretaris Kabinet Pramono Anung (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membatalkan program vaksinasi Covid-19 gotong royong mandiri atau berbayar. Program vaksinasi gotong royong nantinya akan berjalan seperti awal, dimana biaya vaksinasi ditanggung oleh perusahaan.

"Berkaitan dengan vaksin gotong royong, mekanismenya tetap melalui perusahaan dan perusahaan yang akan membayar kepada seluruh karyawan yang ada," jelas Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Adapun vaksinasi mandiri berbayar ini rencananya disalurkan melalui Kimia Farma. Namun, setelah mendengar masukan dan melihat respons masyarakat, Jokowi akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana vaksinasi berbayar.

"Sehingga semua vaksin tetap dengan mekanisme yang digratiskan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden sebelumnya," ucapnya.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk berencana menggelar vaksinasi gotong royong individu berbayar mulai Senin, 12 Juli 2021. Adapun vaksin Covid-19 yang akan dipakai dalam pelaksanaan vaksinasi individu ini adalah vaksin Sinopharm.

Harga dari vaksinasi gotong royong berbayar di ini sebesar Rp 321.660 per dosis dan harga layanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis. Sehingga, total masyarakat harus membayar Rp 439.570 untuk satu kali suntikan vaksin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Harga Dua Suntikan

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali suntikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Dengan begitu, masyarakat harus merogoh kocek Rp 879.140 untuk dua dosis vaksin Sinopharm.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya