Pakar Dukung Jokowi Tempuh Jalur Hukum Terkait Tudingan Ijazah Palsu

Selain untuk menjaga martabatnya dan nama baik institusi pendidikannya, yang tidak kalah penting adalah untuk menghentikan pembodohan dan kegaduhan di masyarakat.

oleh Tim News Diperbarui 25 Apr 2025, 04:22 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 04:18 WIB
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi (Istimewa)
Ketua Dewan Pembina Forkom Alawiyyin (Habaib) Indonesia, R Haidar Alwi (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Forkom Alawiyyin (Habaib) Indonesia, R Haidar Alwi, tak habis pikir dengan para penyoal ijazah Jokowi. Ia juga mendukung penuh Presiden RI ke-7 itu mengambil langkah hukum terkait tudingan ijazah palsu.

Selain untuk menjaga martabatnya dan nama baik institusi pendidikannya, yang tidak kalah penting adalah untuk menghentikan pembodohan dan kegaduhan di masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan proses hukum didapatkan keadilan bagi semua pihak. Kami dukung," kata R Haidar Alwi dalam keterangannya.

Menurutnya, para penyoal ijazah Jokowi seperti reinkarnasi Fir'aun. Hal itu lantaran di antara mereka memiliki kemiripan karakter.

"Fir'aun adalah simbol keangkuhan, kesombongan dan kebebalan. Mirip dengan karakter para penyoal ijazah Jokowi."

Layaknya Fir'aun di zaman Nabi Musa, para penyoal ijazah Jokowi juga tidak bisa menerima kebenaran meskipun kepada mereka telah diperlihatkan tanda-tanda kebenaran tersebut.

Mulai dari kesaksian teman sebangku, sekelas dan seangkatan Jokowi semasa SMA atau kuliah hingga keterangan pihak sekolah dan universitas.

"Tapi mereka tetap mendustakan, mengingkari dan enggan menerima tanda-tanda kebenaran tersebut," jelas R Haidar Alwi.

Sudah Verifikasi

Bahkan seperti Fir'aun yang menuduh Nabi Musa sebagai penyihir, para penyoal ijazah Jokowi juga menuduh Presiden RI ke-7 itu menggunakan ijazah palsu.

Padahal, ijazah Jokowi telah melewati serangkaian proses verifikasi oleh pihak berwenang saat dicalonkan sebagai Walikota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI dua periode.

"Kenapa? Karena hatinya telah mati. Orang-orang yang hatinya mati tidak bisa menerima kebenaran sampai mereka melihat atau merasakan akibatnya," sambung R Haidar Alwi.

Infografis Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya