Survei LSI: Kepercayaan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Atasi Pandemi Turun

Ini merupakan kali pertama sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi menangani wabah turun di bawah 50 persen.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Jul 2021, 16:41 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 15:20 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut bahwa kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 menurun.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, tren penurunan kepercayaan publik terhadap Jokowi terlacak selama empat bulan terakhir, terhitung sejak Februari hingga Juni 2021.

"Ada tren penurunan selama enam bulan terakhir menjelang diberlakukannya PPKM Darurat, ada penurunan tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden dalam penanganan wabah," kata Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI secara daring, Minggu (18/7/2021).

Tren penurunan kepercayaan ini, menurut Djayadi tersebar merata di banyak daerah, termasuk di seluruh kelas demografi.

"Misalnya dari segi pendidikan, baik pendidikan rendah maupun tinggi umumnya tingkat ketidakpuasannya merata," katanya.

Di daerah yang menerapkan PPKM Darurat seperti DKI Jakarta, kata Djayadi, tingkat ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah berimbang, yakini berkisar 50 banding 50 persen.

"Di Jawa Barat juga 44 persen tidak puas dengan kinerja presiden dengan penanganan itu. Demikian juga dengan Jawa Tengah, Jawa Timur juga ada 38 persen (tidak percaya)" ujarnya.

Kendati begitu, Djayadi menerangkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dalam menanggulangi wabah masih cukup tinggi jika dibanding mereka yang tidak percaya. Hanya saja angkanya kian hari semakin menyusut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Berada di Bawah 50 Persen

Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 Indonesia di Atas Rata Rata Global
Pengendara motor menunggu lampu merah di dekat mural melawan COVID-19 di Jakarta, Kamis (17/11/2020). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah sangat optimistis dalam pengendalian pandemi Covid-19. (Liputan6.com/JohanTallo)

LSI mencatat, sekitar 59,6 persen publik mengaku puas dengan kinerja presiden dalam menangani pagebluk.

"Kalau kita lihat trennya memang tingkat kepercayaan dibandingkan dengan tingkat ketidakpercayaan itu masih lebih tinggi tingkat kepercayaan. Tetapi bisa lihat di sini, tingkat kepercayaan presiden dalam menangani wabah itu menurun cukup tajam selama empat bulan terakhir dari Februari 2021 ke Juni 2021. Dari 56 turun ke 43," katanya.

Menurut Djayadi hal ini baru kali pertama terjadi sejak pandemi Covid-19, bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap upaya presiden dan jajarannya menekan wabah berada di bawah 50 persen.

Padahal menurutnya kepercayaan terhadap kerja presiden begitu berperan guna memastikan kelancaran program-program pemerintah dalam menghentikan pandemi Covid-19.

"Seperti PPKM Darurat yang sedang dijalankan sekarang ini," tandasnya.

Tentang Survei LSI

Djayadi mengatakan, survei itu dilakukan pada 20-25 Juni 2021 dengan mewawancarai responden melalui telepon. Responden, kata Djayadi adalah mereka yang telah terpilih secara acak berdasarkan survei nasional yang dilakukan LSI sejak tiga tahun terakhir.

"Ada 7.477 responden yang kami telepon dan yang berhasil diwawancarai itu ada 1.200 responden," jelasnya.

Ia memastikan bahwa sampel survei terdistribusikan secara proporsional mulai dari segi gender, wilayah, usia, agama, dan juga etnis.

"Mungkin ada beberapa yang kurang proporsional karena survei melalui telepon misalnya soal tingkat pendidikan dan lainnya. Tapi secara umum sampel ini menggambarkan karakteristik populasi secara nasional," pungkasnya.

Infografis Jangan Mudik Idul Adha 2021

Infografis Jangan Mudik Idul Adha 2021
Infografis Jangan Mudik Idul Adha 2021 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya