Demokrat: Pesawat Kepresidenan Bila Tidak Dicat Membahayakan Nyawa Presiden?

Demokrat menilai, selama tidak urgen dan membahayakan presiden, maka penegecatan bisa ditunda dan anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Agu 2021, 02:22 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2021, 02:22 WIB
Pesawat kepresidenan
Pesawat kepresidenan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat mempertanyakan keseriusan dan prioritas pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Juru Bicara DPP PD Herzaky Mahendra Putra menyatakan, keputusan mengecat pesawat kepresidenan di saat situasi sulit adalah bukti pemerintah tak tahu prioritas.

"Apakah penting dan prioritas mengecat pesawat kepresidenan saat ini? Apakah kalau tidak dicat saat ini, membahayakan nyawa presiden saat memakai? Anggaran terbatas, banyak utang, tapi malah memilih mengecat pesawat presiden daripada menambah stok oksigen atau stok vaksin gratis yang sangat bermanfaat untuk menyelamatkan sebanyak mungkin rakyat Indonesia," kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).

Demokrat menilai, selama tidak urgen dan membahayakan presiden, maka penegecatan bisa ditunda dan anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19.

"Jadi, masukan kader kami terkait warna itu masukan halus saja. Esensi sebenarnya adalah kalau tidak membahayakan nyawa presiden saat memakai, mengapa perlu mengecat pesawat sekarang? Kan jauh lebih baik fokuskan semua anggaran yang tidak penting, untuk penyelamatan nyawa rakyat Indonesia dulu di tengah kepungan pandemi Covid-19," katanya.

Anggaran untuk pengecatan menurut Demokrat jauh lebih baik digunakan untuk nakes atau stok vaksin.

"Pemerintah kan anggarannya terbatas. Utangnya juga luar biasa. Daripada buat cat pesawat, lebih baik uang miliaran itu dipakai buat nambah stok oksigen, stok vaksin gratis, bahkan insentif untuk nakes yang tertunda terus pembayarannya. Jangan sibuk buat proyek-proyek yang tidak ada kaitan dengan penanganan pandemi saat ini," terangnya.

"Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi Covid-19," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Fokus Selamatkan Nyawa

Herzaky meminta pemerintah lebih menunjukkan simpati dan empati di saat rakyat tengah terpuruk akibat lonjakan kasus corona.

"Pemerintah tunjukkan punya sensitivitas dan empati terhadap rakyat Indonesia yang kehilangan nyawa keluarganya karena Covid-19. Stop buat program yang tidak ada relevansinya dengan penanganan Covid-19, apalagi sampai terkesan ada yang mencari untung di tengah pandemi. Mari fokus selamatkan nyawa rakyat dari bahaya pandemi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya