Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait polemik yang selalu ada dalam rekrutmen prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI soal tes keperawanan.
Tetapi belum lama ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan agar jajarannya tak lagi melakukan tes kesehatan yang tidak terkait dengan kemampuan prajurit.
Baca Juga
Andika juga meminta agar jajarannya dapat mengetahui perubahan aturan tersebut, khususnya Pusat Kesehatan TNI AD hingga ke rumah sakit.
Advertisement
Sehingga, kata dia, untuk ke depannya, dalam proses pendidikan Kowad tidak ada lagi tes yang tidak relevan untuk dilakukan.
Kemudian, di tengah masa pemberlakukan PPKM Level 4, masih saja ada yang nekat menggelar hajatan.
Kali ini, Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Depok Taufiqurrahman menyegel organ tunggal yang tengah beraksi di sebuah hajatan pernikahan warga di kecamatan Cipayung.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan lantaran untuk mencegah kerumunan di masa pandemi Covid-19.
Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah pandemi Covid-19 yang tak menyurutkan semangat berbagi di antara sesama.
Salah satunya seperti dilakukan Ketua RT di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok Muhammad Ridwan yang bertanggungjawab memantau kesehatan dan keperluan warganya yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Di lingkungan Ridwan, ada program bertajuk "Dari Warga Untuk Warga". Jadi, uang kas yang dihimpun dari warga, dibelikan sembako dan diberikan kepada warga yang menjalani isoman.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 9 Agustus 2021:
KSAD Andika Coret Uji Kesehatan Kowad yang Tidak Relevan, Termasuk Tes Keperawanan?
Rekrutmen prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI tak lepas dari polemik tes keperawanan. Namun, beberapa waktu lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan agar jajarannya tak lagi melakukan tes kesehatan yang tidak terkait dengan kemampuan prajurit.
"Kita fokus tidak ada lagi pemeriksaan di luar tujuan, dan tujuan rekrutmen tadi adalah seleksinya antara lain agar yang diterima itu bisa mengikuti pendidikan pertama, yang berarti hubungannya dengan mayoritas fisik," tutur Andika dalam video yang diunggah akun Youtube TNI AD Jumat 6 Agustus lalu, seperti dikutip Liputan6.com, Senin 9 Agustus 2021.
"Oleh karena itu, ada hal-hal yang memang peserta ini harus memenuhi, tetapi ada juga hal-hal yang tidak relevan, tidak ada hubungannya, dan itu tidak lagi dilakukan pemeriksaan," lanjut dia.
Â
Advertisement
Satpol PP Depok Segel Organ Tunggal di Hajatan Pernikahan Warga
Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Depok, Taufiqurrahman mengatakan, pihaknya menyegel organ tunggal yang tengah beraksi di sebuah hajatan pernikahan warga di kecamatan Cipayung.
Menurut dia, hal ini dilakukan lantaran untuk mencegah kerumunan di masa pandemi Covid-19, dan mengingat Depok masih memberlakukan PPKM Level 4 yang harus meniadakan pesta resepsi pernikahan.
"Kami lihat ada organ tunggal atau musik sehingga kami melakukan penyegelan di lokasi organ tunggal," kata Taufiqurrahman.
Â
Pandemi Covid-19 Bikin Orang Sengsara, Tak Harus Kaya untuk Berbagi
Muhammad Ridwan, duduk santai sejenak di pos ronda yang jaraknya hanya selemparan batu dari tempat tinggalnya. Sambil menghisap rokok, ia ditemani Herman, sahabat karibnya.
Sejak pandemi Covid-19 Ridwan sangat sibuk. Sebagai Ketua RT di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, ia punya tanggung jawab memantau kesehatan dan keperluan warganya yang menjalani isolasi mandiri.
Selama masa PPKM Level 4, sedikitnya ada 25 orang yang berjuang melawan Covid-19 di lingkungannya. Data itu diperoleh Ridwan dari warga yang berinisiatif melaporkan kepada pengurus RT.
"Tugas kita mengontrol dan sosialiasi kepada tetangga-tetangga terdekat bahwa warga ini lagi isoman. Barang kali bapak, ibu ada rezeki silahkan bantu," kata Ridwan kepada Liputan6.com.
Â
Advertisement