Jokowi: Covid-19 Tak Mungkin Hilang Total, Proteksi dengan Vaksinasi

Jokowi menargetkan lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19 di akhir 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Sep 2021, 20:13 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 10:58 WIB
Jokowi mendapat suntikan dosis kedua vaksin Sinovac. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jokowi mendapat suntikan dosis kedua vaksin Sinovac. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menekankan pentingnya perluasan vaksinasi Covid-19. Pasalnya, kata dia, virus corona tidak mungkin hilang total sehingga vaksinasi merupakan cara terbaik melindungi diri dari penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/9/2021). Ada 8.000 peserta vaksinasi massal mulai dari, penyandang disabilitas, abdi dalem, lansia, pengemudi ojek online, hingga masyarakat umum.

"Ini akan memberikan proteksi, memberikan perlindungan kepada kita semuanya karena Covid-19, karena virus corona ini tidak mungkin hilang secara total," kata Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 10/9/2021).

"Dan cara yang terbaik adalah melindungi diri dengan vaksinasi dan melaksankam protokol kesehatan secara ketat," sambungnya.

Jokowi menargetkan lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19 di akhir 2021. Hal ini agar herd immunity atau kekebalan komunal segera terbentuk sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa lagi.

"Kita harapkan vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan, memberikan proteksi yang maksimal kepada masyarakat sehingga kita semuanya bisa beraktivitas seperti biasa," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi meminta agar laju penyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia dipercepat. Hal ini lantaran munculnya berbagai varian Covid-19 seperti, varian delta yang memiliki tingkat penularan lebih cepat.

Bukan hanya itu, akhir-akhir ini, dunia kembali dikejutkan dengan kemunculan virus corona B1621 atau varian Mu. Oleh sebab itu, Jokowi meminta percepatan vaksinasi dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan agar masyarakat tak terpapar varian baru Covid-19.

"Kita tahu ada varian-varian baru yang dulunya awal kita tidak menyangka muncul varian delta, ini sudah kita dengar lagi varian Mu. Sebab itu, sekali lagi percepat vaksinasi dan taat terhadap protokol kesehatan," tutur Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar Jawa Timur, Selasa 7 September 2021.

 

Stok Vaksin Aman

Tekan Pandemi Covid-19, AFPI Gelar Vaksinasi Gotong Royong
Vaksinator mengikuti Vaksinasi Gotong Royong yang digelar Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI), di Jakarta, Rabu (28/07/2021). Vaksinasi diikuti pengurus AFPI dan karyawan platform Fintech Pendanaan terdaftar dan berizin OJK. (Liputan6.com/HO/Ading)


Pemerintah sebelumnya telah memastikan bahwa stok vaksin Covid-19 untuk masyarakat aman. Secara keseluruhan, Indonesia telah kedatangan 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merek, baik berbentuk bulk maupun vaksin jadi.

Adapun total vaksin Covid-19 AstraZeneca yang berhasil diamankan Indonesia sebanyak 19,5 juta dosis. Indonesia juga menerima 8 juta dosis vaksin merek Moderna, 2,75 juta dosis vaksin merek Pfizer, dan 8,25 juta dosis vaksin merek Sinopharm.

"Masyarakat tidak perlu ragu atau khawatir menerima vaksin, semua merk vaksin berhasiat untuk melindungi masyarakat," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin 6 September 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya