3 Fenomena Musim Picu Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia

Dalam seminggu kedepan, potensi cuaca ekstrem diperkirakan BMKG akan terjadi. BMKG mengimbau masyarakat agar lebih waspada.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Sep 2021, 12:47 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 12:35 WIB
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah bakal terjadi dalam seminggu ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menerangkan cuaca buruk dan potensi bencana itu dipicu oleh tiga fenomena musim, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin. Ketiganya terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan. 

"MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).

Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO. Sedangkan pada Kelvin skala harian.

Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. 

"Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia," jelas dia.

 

Lembabnya Udara

 

Selain itu, lanjut Guswanto, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan. 

"Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya