Hujan Lebat, BMKG Ingatkan Jakarta Waspada Akan Banjir

BMKG memprediksi akan terjadi hujan lebat di sejumlah daerah termasuk Jakarta dari periode 13-20 September 2021.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Sep 2021, 11:39 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 11:39 WIB
FOTO: Waspada Hujan Angin di Jakarta Dampak Siklon Molave
Pedagang melintas saat hujan mengguyur Jakarta, Senin (26/10/2020). BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca berupa potensi terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang dampak dari siklon tropis Molave hingga 27 Oktober 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi hujan lebat di sejumlah daerah termasuk Jakarta dari periode 13-20 September 2021. Karena itu, pihaknya meminta untuk mewaspadai dampak banjir akibat hal tersebut.

"Berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF-Impact Based Forecast) BMKG, potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan yakni tanggal 15 September 2021 untuk level SIAGA," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam, Selasa (14/9/2021).

Dia menerangkan, hal itu disebabkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan.

"MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya," jelas Guswanto.

Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian. Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.

"Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia," jelas dia.

Selain itu, lanjut Guswanto terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan. "Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan," kata dia.

 

Wilayah Berpotensi Terjadi Hujan Lebat

BMKG juga memprakirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13-20 September 2021 terdapat di provinsi:

1. Aceh

2. Sumatra Utara

3. Sumatra Barat

4. Bengkulu

5. Riau

6. Kep. Riau

7. Jambi

8. Sumatra Selatan

9. Kep. Bangka Belitung

10. Lampung

11. Banten

12. Jawa Barat

13. DKI Jakarta

14. Jawa Tengah

15. Yogyakarta

16. Jawa Timur

17. Kalimantan Barat

18. Kalimantan Tengah

19. Kalimantan Timur

20. Kalimantan Utara

21. Sulawesi Tengah

22. Sulawesi Barat

23. Sulawesi Utara

24. Maluku Utara

25. Maluku

26. Papua Barat

27. Papua

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya