Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Dunia Pendidikan Indra Charismiadji mengaku tak heran saat mendengar video viral tiga anak Sekolah Dasar (SD) yang menyeberangi sungai dengan cara tak lazim menggunakan styrofoam usai pulang sekolah.
"Kondisi Indonesia memang seperti itu. Tidak harus heran," ujar Indra saat dikonfirmasi, Minggu (26/9/2021).
Baca Juga
Menurut dia, kondisi anak SD yang menyeberangi sungai dengan styrofoam itu memperlihatkan tidak seriusnya pemerintah dalam meningkatkan mutu dunia pendidikan.
Advertisement
Bahkan, menurut dia, setiap kebijakan yang dihasilkan untuk dunia pendidikan kerap menuai pro dan kontra.
"Buktinya memang begitu (pemerintah tak serius meningkatkan mutu pendidikan) gaduh terus kebijakannya," kata Indra.
Dia menyebut, banyak sekali program pendidikan yang berjalan selama bertahun-tahun dan memakan biaya ribuan triliun, tetapi belum pernah dievaluasi keefektifan dan efisiensinya.
Misalnya, lanjut dia, seperti BOS (bantuan operasional sekolah), tunjangan profesi pendidik, pendidikan dan pelatihan guru, dana alokasi khusus baik fisik maupun nonfisik, dan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk anak sekolah.
"Seharusnya menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, mengapa mutu pendidikan kita begitu rendah, akses belum terbuka lebar," papar Indra.
Minta Pemerintah Serius Tangani Pendidikan
Indra menyarankan pemerintah untuk lebih serius membentuk kerangka kerja terperinci untuk meningkatkan mutu dunia pendidikan di Indonesia.
"Harus ada grand design atau cetak biru pendidikan Indonesia. Selama ini tidak pernah ada, makanya kacau terus," jelas dia.
Sebuah video memperlihatkan tiga anak laki-laki menyeberangi sungai sepulang sekolah dengan tak lazim. Yakni ketiga anak tersebut menggunakan boks styrofoam bekas ikan untuk menyeberang sungai.
Boks yang digunakan pun tak besar, cukup ditumpangi satu anak. Saat masuk dalam boks tersebut setiap anak membawa potongan styrofoam yang digunakan sebagai dayung.
Boks styrofoam yang dinaiki anak tersebut langsung bergerak dan dikendalikan arah lajunya. Anak-anak tersebut terlihat mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD) dan membawa tas.
"Anak-anak pulang sekolah hari Selasa, September tanggal berapa ini enggak tahu. Tiga anak SD kelas tiga baru mau pulang ke rumah dengan naik wadah iwak (tempat ikan)," kata si perekam video tersebut.
Berdasarkan unggahan yang viral di media sosial tersebut disebutkan lokasinya berada di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
Saat ditanyain oleh perekam video, tiga anak tersebut mengaku sebagai siswa kelas 3 SD. Dalam video tersebut juga tampak tak ada jembatan penghubung antara kedua wilayah pinggir sungai.
Perekam video juga menyebutkan ketiga anak sekolah tersebut menyebrangi Sungai Riding dengan arus yang lumayan deras.
Advertisement