Cara Pemkot Depok Atasi Sampah yang Menggunung di TPA Cipayung

Pemerintah Kota Depok memberdayakan pemilahan sampah di tiap RW untuk mengurangi beban pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Cipayung.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 10 Okt 2021, 01:14 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2021, 01:14 WIB
Pemerintah Kota Depok memberdayakan pemilahan sampah di tiap RW untuk mengurangi beban pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Cipayung.
Pemerintah Kota Depok memberdayakan pemilahan sampah di tiap RW untuk mengurangi beban pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Cipayung.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok memberdayakan pemilahan sampah di tiap RW untuk mengurangi beban pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Cipayung.

Kabid Kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok, Iyay Gumelar mengatakan, sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang terbesar di TPA Cipayung. Bahkan sampah di TPA Cipayung sudah diambang overload sehingga perlu diantisipasi.

"Salah satunya yakni memberdayakan pemilahan sampah di tingkat RW untuk mengurangi beban sampah," ujar Iyay di Depok, Sabtu (9/10/2021).

Iyay menjelaskan, pemilahan sampah dinilai mampu mengurangi beban sampah dan sampah yang sudah dipilah antara organik dan anorganik dapat dikirim ke Unit Pengolahan Sampah (UPS). Sampah organik yang sudah terpilah dapat dijadikan pupuk atau kompos.

"Selain dijadikan kompos sampah organik juga akan diolah menggunakan maggot untuk mengurangi beban sampah organik," ungkap Iyay.

Iyay menjelaskan, di Kota Depok terdapat 200 RW yang sudah melakukan pemilahan sampah. RW tersebut merupakan RW aktif yang melakukan pemilahan organik dan anorganik. Tidak hanya RW aktif pemilahan sampah, terdapat sejumlah RW yang memiliki bank sampah.

"Iya ada RW yang memiliki bank sampah, karena selama pandemi sejumlah RW mengaktifkan masyarakatnya untuk kegiatan positif, salah satunya ya tadi, pemilahan dan bank sampah," terang Iyay.

Setiap harinya sebanyak 70 ton sampah organik masuk ke 31 UPS yang tersebar di tiap Kecamatan. Namun terdapat sejumlah UPS tidak berfungsi dengan baik atau mengalami kendala. Dari satu ton sampah, 93 persen berupa sampah organik dan tujuh persen sampah anorganik yang terselip di dalam pengangkutan.

"Setiap harinya kami mampu menghasilkan 10 ton sampah organik yang dapat diminta masyarakat untuk keperluan bertanam," ucap Iyay.

Cara Dapatkan Pupuk Kompos

Iyay menuturkan, masyarakat yang ingin mendapatkan pupuk kompos dapat meminta ke UPS terdekat. Masyarakat hanya melampirkan KTP berdomisili Kota Depok. Nantinya petugas UPS akan memberikan pupuk Kompos kepada masyarakat.

"Ga sulit kalau ingin mendapatkan pupuk kompos, tinggal datang ke UPS tunjukan KTP domisili Depok, nanti petugas akan memberikan," pungkas Iyay.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya