Gandengn LPSK, BNPT Buat Pelatihan Kewirausahaan Bagi Penyitas Terorisme

BNPT menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk menggelar kegiatan upaya pendampingan dan pemberian bantuan kepada saksi dan korban tindak pidana terorisme.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2021, 17:46 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 14:53 WIB
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar saat menghadiri acara pelatihan kewirausahaan
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar saat menghadiri acara pelatihan kewirausahaan bagi penyitas terorisme di Bali. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk menggelar kegiatan upaya pendampingan dan pemberian bantuan kepada saksi dan korban tindak pidana terorisme. 

Upaya tersebut salah satunya diwujudkan melalui penyelenggarakan Training Self Love dan Orientasi Pelatihan Kewirausahaan Sosial kepada para penyintas di Bali, pada Rabu di Legian, Bali Rabu (13/10/2021). 

Pelatihan ini diikuti oleh 90 peserta yang terdiri dari 50 luring, dan 40 secara daring, yang berasal dari Jakarta, Bali, Surabaya Jawa Timur dan Sulawesi Tengah. Pelatihan ini didukung oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YMII), Peach Generation Indonesia, dan UNODC. 

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar menjelaskan dukungan BNPT dalam pelatihan ini merupakan wujud BNPT hadir dengan memberikan penguatan fisik, psikis, sosial, dan finansial kepada para penyintas agar dapat bangkit dari kedukaan masa lalu dan merencanakan masa depan yang lebih baik bahkan memenuhi kebutuhan mereka selama keadaan darurat seperti di tengah Pandemi Covid-19. 

"Pelaksanaan hari ini merupakan salah satu wujud bantuan rehabilitasi sosial, Kemandirian dalam aktifitas perekonomian untuk memulihkan kondisi sosial para korban sehingga mampu menjalankan fungsi sosialnya kembali secara normal,” ujar Boy Rafli.  

Dia mengatakan, program ini ditujukan untuk memberikan penguatan, pemberdayaan, dan pemulihan kepada para korban agar memiliki keterampilan kerja dan mampu membuka wirausaha di tengah-tengah masyarakat. 

"Ini bentuk konkrit kepedulian kita kepada penyintas," kata ucap mantan Kapolda Papua ini. 

Boy juga mengatakan, pihaknya telah membentuk Forum Silaturahmi Penyintas (Forsitas) yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan komunikasi di antara para korban (penyintas) terorisme serta dapat saling menguatkan satu sama lain. 

 

Wdah Penyitas Terorisme

BNPT telah menyelenggarakan beberapa pertemuan sebagai tindak lanjut dari Forsitas dan berharap forum tersebut terus menjadi wadah bagi seluruh penyintas terorisme untuk bertukar informasi dan memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. 

Boy Rafli berharap kegiatan ini dapat memperkuat upaya kita bersama dalam memberikan dukungan terhadap penyintas terorisme, termasuk memastikan pemenuhan hak-hak penyedia penyediaan pendampingan dan akses terhadap keadilan. 

Selain Kepala BNPT, Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo juga menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah pertama dalam rangkaian kegiatan psikososial pelatihan Kewirausahaan untuk pemulihan korban tindak pidana yang akan diselenggarakan pada bulan November 2021.

"Bentuknya berupa pelatihan wirausaha sebagai Barista dan Frozen Food. Semoga para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh," kata Hasto. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya