Pemprov DKI Jakarta Sebut Penamaan Mustafa Kemal Ataturk Jadi Jalan Bentuk Kerja Sama

Ahmad Riza Patria menyatakan pemberian nama jalan dengan tokoh Turki merupakan bentuk kerjasama kedua negara.

oleh Ika Defianti diperbarui 18 Okt 2021, 14:05 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 14:05 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat di Polda Metro Jaya, untuk memberikan klarifikasi soal acara Rizieq Shihab, Senin (23/11/2020). (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemberian nama jalan dengan tokoh Turki merupakan bentuk kerjasama kedua negara.

Rencananya salah satu jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat akan diganti dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

"Penamaan jalan itu kan bagian kerja sama antar negara antara pemerintah jadi itu kerjasama antara Indonesia dan pemerintah Turki. Kita juga saling membantu, saling menghormati," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Dia menyatakan kantor KBRI di Turki telah diganti dengan nama Presiden Soekarno. Kata dia, penamaan jalan dengan tokoh Turki telah diusulkan.

"Kebetulan nama yang diusulkan dari mereka ya Ataturk. Ya kita saling menghormati menghargai antar negara," jelas Riza.

Lanjut dia, semua pihak harus saling menghormati, menghargai, dan memperhatikan pertimbangan terkait nama yang diusulkan tersebut.

"Insyallah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua termasuk hubungan kita degan pemerintah Turki menjadi lebih baik," kata Riza.

 

Tokoh Kontroversial

Sebelumnya, Sejarawan Islam dari Universitas Indonesia Tiar Anwar Bachtiar mengaku tidak mempersalahkan tidak ada masalah dengan adanya rencana pergantian nama salah satu jalan di Jakarta dengan nama tokoh Turki.

Namun, dia tidak setuju ketika nama Mustafa Kemal Ataturk akan digunakan untuk nama jalan di Indonesia.

"Ini Mustafa Kemal kontroversial dia ini tentu oleh orang-orang Turki sebagian Kemalis anggap sebagai pahlawan tapi sebagian lain ada tokoh antagonis tokoh yang penuh dengan intrik dia juga sudah menghancurkan khilafah dan sebagainya," kata Tiar saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/10/2021).

Tiar juga menyebut Mustafa Kemal tidak memiliki nama terlalu baik untuk masyarakat Turki. Karena hal itu, dia meminta pemerintah agar mencari nama tokoh Turki lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya