Jokowi: Penanganan Pandemi yang Lebih Efektif Membutuhkan Situasi Kondusif

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, upaya penanganan pandemi Covid-19 telah banyak menunjukkan kemajuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2021, 06:33 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 06:33 WIB
Jokowi menyampaikan tiga harapan terkait hubungan antara ASEAN dengan Amerika Serikat (AS) ke depan dalam pidatonya saat menghadiri KTT ke-9 ASEAN-AS yang digelar secara virtual, Selasa, 26 Oktober 2021.
Presiden Jokowi menyampaikan tiga harapan terkait hubungan antara ASEAN dengan Amerika Serikat (AS) ke depan dalam pidatonya saat menghadiri KTT ke-9 ASEAN-AS yang digelar secara virtual, Selasa, 26 Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, upaya penanganan pandemi Covid-19 telah banyak menunjukkan kemajuan. Salah satunya dengan capaian vaksinasi dan menurunnya kasus baru.

Hal ini menurut dia, membuka jalan untuk pemulihan ekonomi global. Adapun itu disampaikannya saat Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 East Asia Summit (EAS) secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu(27/10/2021).

"Membuka jalan bagi pemulihan ekonomi global yang diyakini tumbuh 5,9 persen pada 2021," kata Jokowi.

Dia menuturkan, berbagai capaian tersebut masih rentan dan harus terus dipelihara bersama. Sebab menurut Jokowi penanganan pandemi Covid-19 dibutuhkan situasi yang kondusif.

"Penanganan pandemi yang lebih efektif membutuhkan situasi yang kondusif yaitu stabilitas, keamanan dan perdamaian," ungkap dia.

Menurut Jokowi, selama pandemi Covid-19, justru terjadi trajektori negatif dalam dinamika geopolitik kawasan. Rivalitas antara kekuatan besar juga terus menjadi permasalahan terbesar sehingga menyulitkan untuk bersatu dan mengambil aksi bersama.

"Tidak ada yang diuntungkan dari berlanjutnya situasi ini dan kita harus segera mengakhirinya," jelas dia.

 

Percaya Kerja Sama

Jokowi mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada upaya konkret untuk mengakhiri permasalahan tersebut.

Padahal 10 tahun lalu, lanjut Jokowi, telah disepakati Bali Principles sebagai rules of the game untuk mewujudkan hubungan antar negara yang bersahabat dan saling menguntungkan.

Selain itu, rambu-rambu ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) juga telah didesain untuk menjawab tantangan tersebut.

"Saya yakin semua Pemimpin EAS percaya kerja sama nyata akan membangun rasa saling percaya dan memperkuat saling ketergantungan diantara kita," bebernya.

Jokowi pun menegaskan pentingnya komitmen penghormatan terhadap hukum internasional untuk menjadikan kawasan dan dunia stabil serta sejahtera.

Salah satunya, penghormatan terhadap UNCLOS 1982 yang sangat diperlukan untuk melihat Laut China Selatan sebagai Laut yang damai dan stabil.

"Mari kita perkuat kerja sama, melakukan langkah nyata. Mari kita ubah trust deficit menjadi strategic trust. Mari kita wujudkan kawasan yang lebih aman, yang lebih stabil, dan sejahtera," kata dia.

 

 

 

 

Reporter: Intan Umbari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya