BMKG: Gempa Magnitudo 7,4 di NTT Dipicu Aktivitas Sesar Laut Flores

Menurut Dwikorita, titik lokasi gempa berada di Laut Flores dengan jarak 112 km ke arah barat laut Kota Larantuka, NTT dan kedalaman 10 kilometer.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Des 2021, 13:18 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 13:18 WIB
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan dampak dari aktivitas pergeseran sesar atau patahan bumi di Laut Flores.

"Jenis gempa bumi dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores. Gempa bumi mekanismenya adalah geser. Gempa bumi ini terjadi akibat adanya patahan geser," Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Selasa (14/12/2021).

Menurut Dwikorita, titik lokasi gempa berada di Laut Flores dengan jarak 112 km ke arah barat laut Kota Larantuka, NTT dan kedalaman 10 kilometer.

Guncangan gempa bumi sendiri dirasakan di Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, hingga Lembata dengan intensitas guncangan skala magnitudo 3 hingga 4.

"Juga dirasakan di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu dengan kekuatan guncangan intensitas 3 skala MMI, yaitu getaran nyata di dalam rumah terasa seperti getaran truk yang berlalu. Hingga saat ini belum ada data kerusakan akibat gempa tersebut," kata Dwikorita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peringatan Dini Tsunami Berakhir

Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Sementara itu, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami usai gempa gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Gempa bumi tadi kejadiannya pukul 11.20 Wita dan sekarang sudah 2 jam, setelah 2 jam setelah kejadian 13.20 dan tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," tutur Dwikorita.

Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap gempa susulan meskipun status tsunami dengan ancaman waspada telah dicabut.

"Jadi kami mohon pemerintah daerah bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa sudah berakhir (status tsunami)," kata Dwikorita.


Gempa Magnitudo 7,4

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengeluarkan peringatan dini di sejumlah wilayah akibat gempa tersebut.

"Peringatan Dini Tsunami untuk wilayah: Maluku, NTB, NTT, Sulsel, Sultra," ujar Koordinator Humas BMKG Ahmad Taufik Maulana dikutip dari siaran pers, Selasa.

Adapun sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan NTT diberikan status peringatan 'siaga' oleh BMKG. Sedangkan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Maluku berstatus 'waspada'.

Berikut daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan:

1. SELAYAR (SULSEL) - SIAGA

2. PULAU ENDE (NTT) - SIAGA

3. FLORES-TIMUR BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

4. PULAU SIKKA (NTT) - SIAGA

5. SIKKA BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

6. ENDE BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

7. PULAU LEMBATA (NTT) - SIAGA

8. FLORES-TIMUR PULAU ADONARA (NTT) - SIAGA

9. MANGGARAI BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

10. NGADA BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

11. LEMBATA BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

12. BUTON (SULTRA) - SIAGA

13. ALOR BAGIAN UTARA (NTT) - SIAGA

14. BOMBANA (SULTRA) - SIAGA

15. MANGGARAI-BARAT BAGIAN UTARA (NTT) - WASPADA

16. WAKATOBI (SULTRA) - WASPADA

17. BIMA PULAU GILI (NTB) - WASPADA

18. MALUKU-TENGGARA-BARAT P.WETAR (MALUKU) - WASPADA

19. DOMPU BAGIAN UTARA (NTB) - WASPADA

20. BULUKUMBA (SULSEL) - WASPADA

21. KENDARI PULAU WATULUMANGO (SULTRA) - WASPADA

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya