Jokowi Dapat Informasi Menakutkan saat Ambil Alih Freeport: Papua Lepas hingga Amerika Marah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya menerima sejumlah informasi yang menakutkan saat hendak mengambil alih saham PT Freeport Indonesia pada 2018 lalu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Des 2021, 18:09 WIB
Diterbitkan 22 Des 2021, 18:09 WIB
Jokowi Tinjau Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Presiden Joko Widodo. (Foto: Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya menerima sejumlah informasi yang menakutkan saat hendak mengambil alih saham PT Freeport Indonesia pada 2018 lalu. Mulai dari, Papua yang akan lepas hingga Amerika akan marah.

"Dulu waktu kita mau ambil Freeport kembali, mayoritas informasi yang saya terima memang semuanya menakutkan. Menakutkan semuanya. Nanti Papua akan goncang, Papua akan lepas, Amerika akan marah," kata Jokowi saat berpidato di HUT ke-7 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang disiarkan secara virtual, Rabu (22/12/2021).

Bahkan, kata dia, para menteri di kabinetnya pun maju mundur dengan rencana akuisisi saham Freeport. Namun, informasi menakutkan yang diterima Jokowi itu akhirnya tidak terjadi.

"Kadang-kadang kita terbayang oleh ketakutan kita sendiri," ucapnya.

Jokowi menjelaskan bahwa dana pembelian 51 persen saham PT Freeport bukan berasal dari APBN dan BUMN. Menurut dia, Indonesia sudah mendapat untung cukup besar pasca tiga tahun pembelian saham.

"Kalau mau, dalam tiga tahun sudah balik sekarang USD 5 M lebih sedikit. Tahun depan kalau kita mau lepas lagi, kita untungnya gede banget, udah balik," jelasnya.

Kendati begitu, Jokowi memastikan bahwa Indonesia tak akan melepas saham PT Freeport. Dengan saham 51 persen, Indonesia kini memiliki kontrol penuh atas PT Freeport dan membangun smelter baru di Gresik.

"Tapi ndak (dilepas lagi), sudah mayoritas. Yang menentukan kita. Dulu disuruh bikin smelter saja bertahun-tahun geleng-geleng terus. Sekarang enggak bisa, kita udah 51 persen. Bikin smelter. Nyatanya saya perintah di Gresik sudah langsung dimulai karena memang pemiliknya kita sekarang," tutur Jokowi.

PT Freeport Dikuasai Indonesia

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa saham PT Freeport Indonesia sudah dikuasai Indonesia sebesar 51,2 persen dan resmi beralih ke PT Inalum, induk holding pertambangan.

"Saya baru saja menerima laporan dari seluruh menteri yang terkait dari dirut PT Inalum dan dari CEO PT freeport. Disampaikan bahwa saham PT Freeport sudah 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat 21 Desember 2018.

Menurut Jokowi, hari ini juga merupakan momen yang bersejarah, setelah PT Freeport beroperasi di Indonesia sejak 1973 dan kepemilikan mayoritas ini digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

"Bahwa nantinya income pendapatan baik pajak, non-pajak, royalti lebih baik. Dan inilah kita tunggu. Mendapat laporan terkait lingkungan yang berkaitan dengan smelter telah terselesaikan dan sudah disepakati. Artinya semuanya sudah komplit dan tinggal bekerja saja," jelas dia.

Jokowi menegaskan, masyarakat di Papua juga akan mendapatkan 10 persen dari saham yang ada. "Dan tentu saja papua dapat pajak daerahnya," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya