PPP Harap Gus Yahya Pastikan PBNU Tidak Berpolitik

Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Anas Thahir berharap Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mampu membawa Nahdlatul Ulama (NU) kembali ke khittah.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2021, 10:35 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 10:34 WIB
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Anas Thahir berharap Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mampu membawa Nahdlatul Ulama (NU) kembali ke khittah. Anas berharap, NU tak terlibat politik praktis. 

"Terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 di Lampung telah memberikan harapan baru bagi kembalinya NU pada garis khittah 1926 secara tegas dan konsekuen," ujar Anas dalam keterangannya, Senin (27/12/2021).

Apalagi, kata Anas, sebelum muktamar Gus Yahya telah berjanji memastikan tak akan ada calon presiden dan wakil presiden berasal dari NU. Sehingga NU bisa fokus menjalankan program keumatan.

"Jika Janji ini bisa diwujudkan, dan Gus Yahya bisa fokus menjalankan program-program keumatan melalui dua agenda besar: Membangun kemandirian warga dan dan meningkatkan peran NU dalam perdamaian dunia, maka Gus Yahya akan dikenang dalam sejarah sebagai Ketua Umum PBNU yang sangat berprestasi dan taat khittah," tegas mantan Wasekjen PBNU ini.

 

Tunggu Ketegasan Gus Yahya

Anas mengatakan, semua pihak menunggu ketegasan Gus Yahya di tengah semua kepentingan.

"Sekaligus mampu mengayomi seluruh kekuatan elemen bangsa, sehingga semangat Islam moderat dan Rahmatan Lil 'alamien tidak hanya berhenti menjadi jargon, tapi benar-benar bisa menebar sebagai rahmat bagi semua kelompok, agama, suku, profesi, golongan, bahkan partai politik," pungkasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya