Moeldoko Minta UMKM Manfaatkan Platform Digital Jika Ingin Bertahan

Moeldoko menyampaikan nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia pada 2021 sebesar USD 70 miliar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jan 2022, 19:22 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 19:22 WIB
moeldoko
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko saat mengikuti rapat terbatas terkait percepatan penurunan stunting di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (11/1/2022). (Foto: Kantor Staf Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan pentingnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan platform teknologi digital, baik untuk sistem delivery maupun pembayaran. Hal ini agar para pelaku UMKM dapat tetap bertahan, khususnya di masa pandemi Covid-19.

"Penguasaan teknologi digital sebuah keniscayaan. Karena itu pemerintah terus mendorong tren digitalisasi UMKM untuk membangun ekosistem ekonomi digital dan percepatan pemulihan ekonomi nasional. Dan UMKM harus bisa menangkap peluang ini," kata Moeldoko dikutip dari siaran pers, Kamis (27/1/2022).

Menurut dia, jumlah UMKM di Indonesia yang terdigitalisasi mencapai 16,4 juta hingga akhir 2021. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah seiring masyarakat yang terus melakukan transaksi online di masa pandemi Covid-19.

"Saya yakin ini akan terus tumbuh, karena kedepan transaksi online yang memberikan kemudahan akan semakin dibutuhkan sekalipun pandemi berakhir,” jelasnya.

Moeldoko menyampaikan nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia pada 2021 sebesar USD 70 miliar. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara enam anggota ASEAN, yakni Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Nilai transaksi ini tumbuh 49 persen dibandingkan 2022," ungkap Moeldoko.

Menurut dia, pertumbuhan itu masih didominasi segmen e-commerce sebesar 52 persen dengan nilai transaksi mencapai 53 miliar dolar Amerika. Sementara Layanan transportasi dan antar makanan, bertumbuh 36 persen dengan nilai transaksi USD 6,9 miliar.

Disisi lain, dia menjelaskan berbagai upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan usaha bagi pelaku UMKM. Misalnya, mengakomodir produk UMKM minimal 40 persen untuk pengadaan barang dan jasa kementerian/lembaga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Subsidi Bunga KUR 3 Persen per Tahun

Kemudian, memberikan subsidi bunga KUR 3 persen per tahun dan penyaluran kredit ultra mikro untuk pelaku UMKM yang unbankable. Selain itu, program insentif pajak PPh final yang ditanggung pemerintah.

"Bapak Presiden juga menyampaikan arahan untuk meningkatkan rasio kredit UMKM di perbankan dengan memberikan banyak kemudahan. Targetnya pada 2024 bisa mencapai 30 persen," jelas dia.

"Ini dilakukan agar UMKM tumbuh dan bisa menjadi penopang ekonomi nasional,” pungkas pria kelahiran Kediri Jawa Timur sambung Moeldoko.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya