Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan 80-90 persen kasus Covid-19 di Ibu Kota merupakan varian Omicron. Hasil tersebut berdasar hasil uji dengan metode whole genome sequencing (WGS).
"Hampir 80-90 persen hasil WGS di DKI itu Omicron," kata Kepala Dinas Kesehatan, Widyastuti, di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga
Menurut dia, di masa awal, kasus Omicron didominasi dari pelaku perjalanan luar negeri. Namun, saat ini, kondisi tersebut berbalik. Mayoritas penularan Omicron di Jakarta didapat dari transmisi lokal.
Advertisement
Merujuk jurnal ilmiah internasional, kata dia, varian Omicron tidak memiliki gejala sedang dan berat.
Oleh karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat dengan konfirmasi positif Covid-19 Omicron dengan gejala ringan atau asimtomatik tidak melakukan rawat inap di rumah sakit. Hal ini juga merujuk kepada surat edaran Kementerian Kesehatan.
"Sudah ada edaran terbaru bahwa yang dirawat adalah yang sedang hingga kritis," kata Widya.
BOR
Widya pun mengatakan berdasarkan data yang diterima Dinas Kesehatan, 45 persen tempat tidur telah terpakai oleh pasien di rumah sakit rujukan Covid. Dari persentase tersebut, keterpakaian tempat tidur didominasi oleh pasien tanpa gejala ataupun gejala ringan.
"Dari 45 persen yang dirawat di rumah sakit sebenarnya masih ada bocor, yang ringan dan asymptomatic sekitar 48 persen dari 45 persen, jadi hampir separuhnya (tempat tidur terpakai oleh pasien) asymptomatic dan ringan," katanya.
Dia menyebutkan, saat ini data ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi ada 3.900 unit, dan telah terpakai sekitar 1.755 unit atau 45 persen. Melihat porsi keterpakaian tempat tidur ini, Widya mengatakan masih cukup luas ketersediaan tempat tidur.
Sedangkan untuk ruang ICU, Dinkes DKI menyediakan 611 unit tempat tidur dan sudah terpakai 15 persen.
"Spare masih banyak, dan itu belum kapasitas maksimal, karena kapasitas maksimal itu bisa sampai 11 ribu lebih seperti yang tahun lalu," ungkapnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement