Liputan6.com, Jakarta - Agenda rapat koordinasi masa transisi kepala daerah di Pemkab Kudus pada 2 Januari 2025, menjadi momentum perdana untuk belajar menjalankan roda kepemerintahan bagi Bellinda Sabrina Birton sebagai Wakil Bupati Kudus terpilih.
Sebagai orang baru dalam jajaran birokrasi di lingkup Pemkab Kudus, Bellinda yang kini berusia 25 tahun ini, mengaku akan lebih banyak belajar dan mengikuti arahan dari Bupati terpilih Samani Intakoris dalam memimpin Kabupaten Kudus lima tahun mendatang.
Advertisement
Hal tersebut diungkapkan Wabup Kudus terpilih Bellinda, usai menghadiri rapat koordinasi bersama Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie, pada Kamis (2/1/2025)
Advertisement
Bertempat di Lantai 4 Gedung Sekretariat Daerah Kudus, rapat tersebut juga dihadiri Bupati Kudus terpilih Samani Intakoris dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Kabupaten Kudus.
Baca Juga
“Sebagai orang baru, saya akan lebih banyak belajar, mendengar dan mengikuti arahan dari Pak Bupati. Kami adalah satu tim tanpa pembagian tugas yang kaku,” ujar Bellinda yang berlatar belakang Sarjana Kedokteran ini.
Bellinda juga menegaskan bersama Bupati Sam’ani akan bekerja bersama membawa perubahan positif bagi masyarakat Kudus. Sesuai rencana, mereka akan berkantor di Pendapa Kabupaten Kudus selama lima tahun ke depan.
Rapat koordinasi kali ini menjadi langkah awal pasangan Bupati serta Wakil Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dan Bellinda dalam mempersiapkan transisi kepemimpinan di Pemkab Kudus dari Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie.
Karena itu, memerlukan sinkronisasi utamanya terkait program yang diusung pasangan bupati dan wakil bupati terpilih sehingga dapat merealisasikan janji mereka saat kampanye. Namun realisasinya disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dalam kesempatan itu, Bupati Kudus terpilih Sam'ani Intakoris mengaku siap menahkodai Pemkab Kudus mewujudkan visi misi yang diusungnya saat kampanye Pilkada demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kudus.
Samani juga meminta dukungan dan kerja sama seluruh perangkat daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi. Pihaknya juga berpesan agar seluruh ASN untuk menyatukan tujuan menata Kabupaten Kudus dengan inovasi baru, agar tercapai program kerja yang telah direncanakan.
Sam’ani menyebut bahwa rapat koordinasi tersebut merupakan undangan silaturahmi dari Pj Bupati Kudus. Selain itu, juga untuk mensinkronkan visi, misi dan program kerja sebelum mereka resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kudus pada Februari mendatang.
“Sinkronisasi antara visi misi dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada sangat penting, agar setelah dilantik nanti kami bisa langsung bekerja untuk melayani masyarakat,” tandas Sam’ani kepada wartawan.
Sam’ani juga menegaskan pentingnya memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan lancar. Terutama di tengah musim penghujan yang membawa tantangan di bidang kesehatan.
“Pelayanan masyarakat jangan sampai tertunda, apalagi sampai menyakiti hati rakyat. Kami berkomitmen untuk segera melanjutkan pelayanan setelah pelantikan,” tukasnya.
Simak Video Pilihan Ini:
20 Program Unggulan Pasangan Sam’ani-Bellinda
Untuk diketahui, rapat ini juga membahas 20 program unggulan pasangan Sam’ani-Bellinda saat kampanye Pilkada 2024 lalu. Dari 20 program itu, lima program belum masuk dalam APBD Kudus tahun 2025.
Lima program yang belum masuk dalam alokasi APBD Kudus 2025, meliputi program listrik gratis untuk tempat ibadah, bantuan bagi ibu melahirkan dan dukungan modal untuk UMKM.
“Untuk HKGS (Honorarium Kesejahteraan Guru Swasta) sudah masuk dalam APBD 2025. Tinggal menyiapkan Perbup (Peraturan Bupati) yang akan kami jalankan segera setelah dilantik,” ucap Sam’ani.
Dalam rapat koordinasi itu, Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengikuti rapat melalui video daring karena sedang bertugas di luar kota. Selanjutnya, rapat dipimpin oleh Sekda Kudus, Revlisianto Subekti.
Hasan Chabibie menambahkan, masa transisi kepala daerah antara Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie dan Bupati dan Wakil Bupati Kudus terpilih memerlukan sinkronisasi.
“Utamanya terkait program yang diusung pasangan bupati dan wakil bupati terpilih, sehingga dapat mendukung dalam merealisasikan janji kampanye, tentu dengan menyesuaikan kemampuan APBD,” ujar Hasan.
Menurut Hasan, APBD menjadi acuan sekaligus parameter program kerja yang akan dijalankan selama periode masa kepemimpinan kepala daerah sesuai kemampuan fiskal daerah. Untuk itu, Hasan menitip pesan kepada pemimpin Kudus terpilih, agar menjalin sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder dalam menyelesaikan PR daerah khususnya yang belum tercover APBD.
“Serta berkolaborasi sosial berskala besar yang selama ini telah berjalan. Kami menaruh harapan besar agar pemimpin baru Kudus mampu merangkul seluruh unsur terkait untuk mewujudkan kesejahteraan bersama sesuai visi misi,” terang Hasan.
(Arief Pramono)
Advertisement