Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menyebutkan bahwa 190 sekolah di Jakarta ditutup akibat adanya konfirmasi positif Covid-19.
Namun, menurut dia, data ini masih dilakukan sinkronasi antara data Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
"Datanya Ini mengalami penambahan dari data ACF (active case finding) yang dilakukan oleh teman-teman Dinas Kesehatan mengalami penambahan menjadi 190," kata Nahdiana saat rapat bersama Komisi E DPRD, Rabu (2/2/2022).
Menurut dia, sinkronisasi menjadi penting untuk memastikan tidak ada data ganda terhadap sekolah yang ditutup sementara waktu. Sebab beberapa sekolah tercatat mengalami penutupan sebanyak dua kali.
Dan hitungan riwayat tersebut berbeda dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
"Posisi kami saat ini sedang mensinkronisasi pertambahan data sekolah-sekolah yang saat ini sedang dilakukan tracing," jelas Nahdiana.
Â
Tak Dapat Dijadikan Klaster
Nahdiana menuturkan, jumlah sekolah yang ditutup sementara waktu tidak dapat otomatis dijadikan sebagai klaster penularan Covid-19.
Sebab berdasarkan standar penghitungan Dinas Kesehatan, positivity rate di lingkup sekolah sekitar 0,7 persen.
Pola penghitungan positivity rate yang dimaksud adalah dari 30.550 orang yang dilakukan tes swab di lingkup sekolah, sebanyak 222 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami tidak menghitung sendiri tetapi ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan metode yang dilakukan oleh teman-teman Dinkes jadi yang dites itu 30.550 tes PCR yang positifnya adalah 222 sehingga angka ini menjadi angvka yang 0,7 persen positivity rate," kata Nahdiana.
Â
Â
Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com
Advertisement