Jokowi: Produk Kita Sering Kalah dengan Impor karena Harga Terlalu Tinggi

Menurut Jokowi, tingginya harga produk lokal ini disebabkan biaya logistik dan transportasi yang mahal.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Feb 2022, 14:12 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 14:12 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Toll Trans Sumatera Ruas Binjai Langsa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Toll Trans Sumatera Ruas Binjai Langsa

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini harga produk lokal Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk impor. Namun, dia mengakui bahwa produk lokal kerap kalah saing karena harganya yang terlalu tinggi dibanding produk impor.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan ruas jalan Tol Binjai-Langsa Seksi I Binjai-Stabat di Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022). Jalan tol Binjai-Stabat ini memiliki panjang 11,8 kilometer dan bagian dari jalan Trans Sumatera.

"Kita ini, sering kalah produk kita dengan barang impor karena harga kita terlalu tinggi," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.

Menurut dia, tingginya harga produk lokal ini disebabkan biaya logistik dan transportasi yang mahal. Jokowi mengatakan dirinya mengunjungi Kampung Jeruk Liang Melas Datas.

Hanya saja, infrastruktur jalan dari desa menuju jalan utama perlu perbaikan untuk menekan biaya logistik. Dengan begitu, harga jeruk dari Kabupaten Karo dapat kompetitif dan bersaing dengan jeruk impor lainnya.

"Tadi kelihatan waktu kita lihat jeruk, begitu jalannya diperbaiki ongkos logistik, biaya transportasi turun 75 persen," ujarnya.

"Contoh tadi jeruk, jalan desanya kita perbaiki untuk menuju jalan utama ke sini, jeruknya, harga jeruknya akan sangat kompetitif. Saya berani menjamin tidak akan kalah harganya dibandingkan harga-harga impor," sambung Jokowi.

Dia pun menegaskan pentingnya kebutuhan infrastruktur jalan yang baik untuk menunjang kegiatan produksi di suatu daerah. Pasalnya, infrastruktur jalan menyangkut nanti struktur biaya dari yang namanya jeruk ini.

"Jangan sampai nanti harga jeruk di sini lima ribu, ongkos kirimnya delapan ribu. Ga sambung nanti," ucap Jokowi usai meninjau kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas yang merupakan akses menuju kawasan penghasil jeruk, Kampung Jeruk, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Bantu Ringankan Biaya Logistik

Dia berharap kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas Kabupaten Karo ini dapat membantu meringankan biaya logistik produksi jeruk di kawasan tersebut. Sehingga, harga jeruk yang dihasilkan para petani lokal dapat bersaing dengan jeruk impor.

"Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya menjadi terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik menjadi jatuh, akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor," ungkap Jokowi.

Selain menurunkan biaya logistik, perbaikan jalan produksi juga dinilai akan meningkatkan keuntungan bagi para petani. Untuk itu, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki jalan-jalan produksi sehingga harga komoditas dalam negeri menjadi lebih kompetitif.

"Sudah dihitung oleh Menteri PU tadi kita butuh kira-kira 40 ribu kilometer jalan-jalan produksi yang memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya