Liputan6.com, Jakarta Nama grup musik legendaris Indonesia, Koes Plus jelas sudah tak asing lagi. Lagu-lagu yang didendangkan seakan tak pernah lekang oleh waktu.
Sebut saja sejumlah lagu yang hits di antaranya, Kolam Susu, Nusantra, dan Diana.
Advertisement
Baca Juga
Koesroyo Koeswoyo atau akrab disapa Yok Koeswoyo saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, mengatakan, lewat lagu-lagunya ingin menyampaikan pesan.Â
Misalnya saja, menanamkan rasa memiliki dan mecintai terhadap hutan. Lalu ingin kekayaan negara benar-benar dikelola dengan baik, seperti lagu Kolam Susu.
Diketahui, Lagu Kolam Susu pernah dinobatkan majalah Rolling Stone sebagai salah satu lagu terbaik sepanjang masa di Indonesia.
"Tanah yang kaya, bagai permata, nusantara. Itu semuanya menanamkan rasa kita kaya raya. Makanya dikelola-lah dengan benar. Sampai saya membuat lagu Kolam Susu," kata Yok dalam program Bincang Tokoh Liputan6.com.
Bahkan, melihat kondisi sekarang, dia mengaku geram. Dan mengubah lirik lagu Kolam Susu.
"Akhirnya saya karena gregetan, saya ganti, Kolam Lumpur," cerita Yok.
"Bukan lautan, hanya kolam lumpur. Kail dan jala sudah banyak yang nganggur. Tiada ikan, tiada udang kau temui. Semuanya sudah habis dicuri. Itu juga," sambung dia.
Menurut dia, ini adalah bentuk kritikannya, karena banyak yang salah kelola terhadap sumber daya alam di Indonesia.
"Orang bilang tanah kita tanah surga, tapi sayangnya salah kelola. Tuh, asal tahu saja. Kalau dikelola dengan benar, waduh kita tuh sejahtera, sudah lah. Kita tuh kaya raya, sejahtera. Baru sekarang ini diperbaiki. Sampai infrastruktur saja baru sekarang," kata Yok.
Ibu Kota Baru Nusantara
Disisi lain, Yok juga menyampaikan tanggapannya tentang rencana ibu kota negara baru yang diberi nama Nusantara sama dengan judul lagu Koes Plus yang sangat terkenal.
"Sebetulnya hati kecil saya kok kurang pas, gitu ya. Karena Nusantara itu adalah kepulauan," jelasnya.
Ia mengatakan, tajuk lagu Nusantara dalam karyanya berbeda makna dengan nama calon ibu kota negara baru tersebut.
"Ya, tapi maknanya kan beda. Nusantara itu sebetulnya, ini maaf ya, bukannya saya kesukuan ya, nuswantoro, gitu. Kepulauan di antara dua samudra, itu nuswantoro, gitu. Atau di Indonesia ya nusantara, ya sama saja kan? Kepulauan di antara dua samudra, kan gitu," tandasnya.
Â
Taufik Akbar Harefa
Advertisement