Satgas Covid-19 Sebut Indonesia Telah Lewati Puncak Omicron pada 20 Februari Lalu

Wiku menyebut, dalam dua pekan terakhir kasus positif Covid-19 menurun hingga 200.000. Padahal sebelumnya meningkat tajam hingga 400.000 kasus Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2022, 03:21 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 03:21 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers perkembangan COVID-19 sesi International Media Briefing di Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 13 April 2021. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Mardji)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia telah melewati puncak gelombang Omicron. Saat ini, kasus positif Covid-19 menurun signifikan.

"Setelah melewati puncak Omicron pada 20 Februari lalu, saat ini kasus positif Covid-19 terus menunjukkan penurunan," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/3).

Menurut Wiku, karakter gelombang Omicron dialami sebagian besar negara di dunia. Seperti kasus Covid-19 meningkat cepat, namun turun dalam waktu relatif singkat.

"Hal ini ternyata juga dialami oleh Indonesia," ucapnya.

Wiku menyebut, dalam dua pekan terakhir kasus positif Covid-19 menurun hingga 200.000. Padahal sebelumnya meningkat tajam hingga 400.000 kasus Covid-19.

Penurunan kasus positif Covid-19 terjadi bersamaan dengan berkurangnya keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan. Dalam 10 hari terakhir, keterisian tempat tidur berkurang 10,59 persen. Dari sebelumnya mencapai 38,79 persen, kini menjadi 28,2 persen.

Sementara pasien sembuh dari Covid-19 meningkat. Wiku menyebut pada 20 Februari 2022, kesembuhan Covid-19 menurun ke angka 86 persen dari sebelumnya 96 persen. Sedangkan saat ini meningkat menjadi hampir 90 persen.

Perbaikan juga terjadi pada jumlah kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan maupun isolasi. Wiku mencatat, dalam sepekan terakhir kasus aktif mengalami penurunan sebesar 97.000 kasus

Penurunan terjadi setelah delapan pekan sebelumnya kasus aktif Covid-19 mengalami kenaikan. Meski demikian, kasus aktif terbilang masih tinggi. Data 7 Maret 2022, jumlah kasus aktif sebanyak 448.273.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sejumlah provinsi di luar Jawa-Bali telah melewati puncak COVID-19 varian Omicron.

“Ada dalam tren penurunan yaitu Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung beserta Riau,” kata Menko Airlangga saat Konferensi Pers PPKM dilansir Antara, Senin (7/3).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Naik di Luar Jawa Bali

Sedangkan kasus Covid-19 varian Omicron dengan tren kenaikan masih terjadi di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur. Secara keseluruhan, terdapat penurunan signifikan angka reproduksi kasus aktif di hampir seluruh pulau di luar Jawa-Bali meskipun sedikit di atas 1.

“Secara nasional turun dari 1,16 ke 1,09. Di luar Jawa-Bali, Nusa Tenggara 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09 dan Papua 1,08,” ujarnya.

Dari kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali telah menunjukkan penurunan per 6 Maret sebanyak 8.158 kasus dari puncaknya pada 23 Februari yang lalu adalah 19.807 kasus. Untuk kasus aktif, puncaknya pada 3 Maret dengan jumlah 183.482, kemudian per 6 Maret terjadi penurunan menjadi 171.217.

Kemudian untuk kasus kematian dari 91 kasus per Maret dengan CFR 2,61 persen dan sebagian besar pasien meninggal yang memiliki komorbid, lansia dan belum vaksinasi lengkap.

Terkait dengan bed occupancy rate (BOR) , tiga provinsi yang tinggi namun masih terkendali yaitu Sumatera Utara dengan kasus aktif 21.338, BOR 37 persen dengan konversi 21% persen.

Kemudian, Kalimantan Barat dengan kasus aktif 15.603, BOR 44 persen dan konversi 25 persen. Serta, di Sulawesi Selatan terdapat kasus aktif sebanyak 15.131 dengan BOR 31 persen dan konversi 18 persen.

Selain itu, guna meningkatkan kasus sembuh Covid-19 varian Omicron, pemerintah menyediakan fasilitas isolasi terpadu dengan total 36.470 tempat tidur yang saat ini hanya terisi 10 persen saja.

“Ada beberapa yang 9 provinsi bor dari isoternya 0 dan beberapa isoternya masih tinggi adalah di Kaltim dan Kepri yaitu 49 persen dan 33 persen,” kata Airlangga

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya