Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penangangan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati apabila memilih melakukan tes swab antigen sendiri atau mandiri. Dia menekankan masyarakat harus cukup handal jika ingin melakukan tes antigen mandiri.
"Jika masyarakat memilih untuk melakukan testing mandiri pastikan sudah cukup handal melakukannya dan pertimbangkan pula pengelolaan limbah medis setelah menggunakannya," kata Wiku dikutip dari siaran persnya, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga
Dia menyampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan panduan melakukan rapid test antigen untuk pengujian secara mandiri oleh masyarakat. Tes ini menggunakan metode swab dengan mengambil sampel dalam saluran pernapasan manusia.
Advertisement
Adapun di Indonesia, metode diagnosa ini masih dilakukan oleh tenaga profesional. Hal ini demi mencapai hasil yang akurat maupun mencegah terjadinya luka pada area tertentu misalnya pada saluran pernapasan.
"Pengujian dengan metode swab membutuhkan kehati-hatian ini," ucapnya.
Wiku juga menyarankan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam memilih alat tes rapid antigen yang beredar di pasaran. Menurut dia, alat tes rapid antigen yang dibeli harus dipastikan terdaftar secara resmi izin edarnya dari Kementerian Kesehatan.
"Demi menjamin kualitas dan akurasinya," ujar Wiku.
Terbuka
Di samping itu, kata dia, pemerintah sangat terbuka dengan berbagai upaya yang dapat meningkatkan aksesibilitas testing yang merata bagi masyarakat.
Selain itu, pemerintah berharap nantinya banyak peneliti di tanah air yang menciptakan alat skrining atau diagnostik Covid-19 yang efisien serta efektif.
"Diharapkan dengan situasi saat ini akan memacu lebih banyak peneliti dan inovator di Indonesia berlomba-lomba menghasilkan alat skrining maupun diagnostik COVID-19 yang lebih mudah digunakan," tutur Wiku.
Advertisement