Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal reshuffle atau perombakan kabinet di depan sejumlah menteri karena kecewa dengan kebijakan sejumlah kementerian.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, agar tidak ada menteri yang berbeda irama.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda, belum-belum sudah mempersiapkan diri dalam kontestasi 2024 misalnya," kata Hasto saat ditemui di Plaza Timur GBK Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Hasto menambahkan, kerja presiden saat ini masih sangat berat. Mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih terus dikendalikan agar tidak kembali melonjak serta pemulihan ekonomi yang terus dipulihkan.
"Jadi semua (menteri) harus konsentrasi karena siapapun yang bekerja untuk rakyat, pasti rakyat akan memberikan apresiasi," tegas Hasto.
Jokowi Singgung Reshuffle Kabinet Saat Kesal Gara-Gara Pakai Produk Impor
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal reshuffle atau perombakan kabinet di depan sejumlah menteri. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan aksi afirmasi buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
Awalnya, Jokowi mengungkapkan kekesalannya terkait Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang banyak memakai produk impor. Dia pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir agar direktur utama di perusahaan pelat merah itu diganti.
"BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirutnya. Ganti, ngapain kita?" ucap Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.
Selain BUMN, dia menyebut kementerian/lembaga juga masih banyak memakai barang impor. Jokowi pun lalu menyinggung kata reshuffle. Dia menegaskan reshuffle merupakan kewenangan sebagai presiden.
"Kementerian, sama saja. Tapi, itu bagian saya itu. Reshuffle, udah saya itu, kayak gini gak bisa jalan," tutur Jokowi.
Advertisement